STRATEGI MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Bekalang
Bagaimana menjalankan roda bisnis di
pasar-pasar internasional ? yakni, apakah akan mengekspor, merundingkan
suatu pemberian lisensi atau pertanian waralaba, mendirikan usaha
patungan, atau mendirikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya.
Meskipun secara prinsip pilihan pasar dan cara masuk merupakan keputusan
yang terpisah, karakteristik khusus negara dan juga jalan masuk pasar
internasional serta strategi ekspansi akan berdampak pula atas pilihan
cara masuk.
Disejumlah negara berbagai karakteristik
negara, seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, stabilitas politis,
risiko lingkungan, kondisi operasi, dan infrastuktur, berdampak atas
ketersediaan manajemen mengucurkan sumber daya untuk sebuah negara atau
pasar tertentu dan juga cara masuknya. Pasar kecil kerapkali paling baik
dilayani melalui pengeksporan atau pemberian lisensi, sebagai contoh.
Demikian pula, manajemen mungkin menghendaki pembatasan komitmen sumber
daya ke negara-negara dengan tingkat risiko yang tinggi atau
infrastruktur yang buruk melalui perjanjian pemberian lisensi atau usaha
patungan dengan mitra lokal. Sama halnya, jika manajemen berharap dapat
memasuki sejurnlah negara secara cepat, sumber daya dan waktu yang
dibutuhkan untuk mendirikan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
mungkin akan menghambat, yang mengakibatkan perusahaan menggunakan cara
pemberian lisensi atau usaha patungan.
Karakteristik produk, sifat permintaan,
hambatan perdagangan, tujuan manajemen, dan sasaran ekspansi juga
mempengaruhi keputusan pernililian cara masuk. Produk-produk berukuran
besar dengan nilai jual rendah, sebagai umpama, membutuhkan lokasi
produksi yang dekat dengan pasar disebabkan biaya
pengirimannya-sekalipun biaya ini dapat diimbangi oleh skala ekonomis
produksi.
B. PEMBAHASAN
2.1. MASUK DAN KOMPETISI PASAR INTERNASIONAL
Salah satu perkembangan. paling
signifikan dalam praktik dunia usaba dewasa ini adalah pertumbuhan pesat
aktivitas internasional. Ekspor, investasi langsung asing dan penentuan
sumber pengadaan produk dan komponen di luar negeri telah merebak
secara dramatis. Dalam situasi seperti itu. banyak perusahaan yang
memasuki pasar internasional untuk mencari sumber komponen secara lebih
efektif dan memasuki pasar produk yang bertumbuh yang lebih menjanjikan
dibandingkan pasar domestik.
2.2.1. Konsep Masuk Pasar
Konsep masuk pasar (market entry)
berkaitan dengan kemudahan atau kesulitan di dalamnya perusahaan dapat
menjadi anggota kelompok perusahaan yang bersaing dengan menghasilkan
substitusi erat untuk produk yang mereka tawarkan. Perusahaan harus
mengembangkan seperanglcat produk, aset, dan aktivitas manajemen untuk
pasar baru yang disusupi Kepentingannya di sini terletak pada pasar
internasional baru. Masuk yang berhasil akan tergantung pada sejumlah
faktor. Hal ini tergantung pada bagaimana perusahaan:
- Menggunakan informasi peluang untuk rnenyusup ke pasar yang menguntungkan.
- Mengakses sumber daya yang produktif.
- Mengakses pasar.
- Mengatasi rintangan masuk pasar.
Perusahaan-perusahaan mapan biasanya
beroperasi lebih baik dibandingkan perusahaan perusahaan baru karena
faktor- faktor di atas. Masuk ke pasar dapat berlangsung dalam berbagai
keadaan, misalnya:
- Keunggulan kompetitif biaya, strategi penjualan, atau daya tarik produk dari pendatan baru yang memungkinkannya mengatasi pukulan fatal bagi anggota-anggota lemah yang dilancarkan oleh kelompok perusahaan yang telah mapan sebelumnya.
- Pendatang baru dapat meraup, sejumlah besar lapangan usaha dari beberapa anggota kelompok, yang karena sebab-sebab tertentu keunggulan kompetitifnya tidak bisa ditanding! oleh para pendatang,
- Kelompok, dimekarkan oleh pendatang baru tersebut, mampu mencapai ekulibrium pada tingkat harga yang lebih tinggi, menutup biaya-biaya unit yang lebih besar yang dapat muncul dari pengurangan skala operasi dari setiap perusahaan.
- Perusahaan-perusahaan yang telah mapan memilih untuk memasuki pasar baru sebagai bagian dari strategi hubungan antar perusahaan yang melibatkan pasar untuk produk lainnya.
Dalam, banyak kejadian, perusahaan mapan
unggul terhadap perusahaan baru dalam kemampuan mereka mengatasi
hambatan-hambatan sumber daya dan pasar, dan mencapai skala ekonomis
operasi. Masuk pasar telah menjadi ujian tertinggi bagi kemampuan
kompetitif Perusahaan tidak lagi membuktikan kemampuannya dalam lahan
bisnis biasa, melainkan membuktikan kompetensinya dalam. menjelajahi
wilayah baru. Tantangan memasuki internasional baru sangatlah berat dan
perusahaan-perusahaan yang berjaya menggunakan beraneka macam, cara
masuk pasar.
2.2.2. Startegi Pasar Generik untuk Kompetisi Internasional
Strategi kompetitif yang diikuti oleh
perusahaan bakal tergantung pada serangkaian variabel yang terhadapnya
manajemen dapat/tidak dapat mengendalikannya. Perusahaan dapat menyusun
sejumlah strategi pemasaran yang memungkinkan. Sungphpun demikian,
perusahaan di pasar internasional menghadapi dua strategi pasar generik:
strategi penetrasi pasar (market penetration strategy) dan strategi pemayaran pasar (market skimming strategy).
Tujuan strategi pemayaran pasar adalah
memperoleh tingkat hasil imbalan yang tinggi seraya mempertahankan
tingkat komitmen sumber daya yang rendah. Perusahaan yang mengikuti
strategi ini memilih target pasar yang lebih mudah tersedia sambil
meminimalkan risiko dan investasinya. Metode masuk pasarnya lebih sering
dengan pengeksporan atau pemberian lisensi. Keberhasilan strategi ini
sangatlah tergantung pada pilihan agen, distributor, atau licensees.
Tanggung jawab pemasaran dan distribusi jatuh ke tangan mitra di luar
negeri. Perusahaan akan berupaya mematok harga yang tinggi guna
menangguk marjin tinggi.
Penetrasi atau konsentrasi pasar adalah
pemilihan secara sengaja sedikit pasar untuk dikembangkan dengan lebih
intensif. Strategi seperti ini ditandai oleh tingkat pertumbuhan yang
perlahan-lahan dan bertahap jumlah pasar yang dilayani. Keunggulannya
meliputi spesialisasi, skala ekonomis, dan pertumbuhan melalui
penetrasi.
Strategi penetrasi pasar didasarkan pada
pandangan jangka panjangnya peluang-peluang di dalam pasar
internasional. Dalam hal ini perusahaan mendukung langkah masuk ke pasar
dengan komitmen sumber daya yang berat dalam memburu profitabilitas
jangka panjang melalui penetrasi pasar. Bagi beberapa perusahaan, hal
ini dapat berarti investasi langsung dalam berbagai fasilitas pabrikasi
lokal atau akuisisi perusahaan lokal. Hubungan pemasaran yang lebih lama
dibina untuk memastikan bahwa produk dan reputasi perusahaan dikenal
dan diterima dengan baik. Kontak yang kuat dengan kalangan pelanggan,
pemasok, toko distribusi, dan pemerintah dipupuk. Harga ditentukan
dengan sasaran pertumbuhan penjualan. Laba jangka pendek mungkin
dikorbankan. Perusahaan memakai produk dan jasanya untuk kebutuhan pasar
internasional. Strategi penetrasi pasar mengakui bahwa mungkin terdapat
kompetisi langsung dengan perusahaan lokal dan perusahaan internasional
lainnya.
Strategi pemasaran atau penyebaran pasar
membutuhkan pengelolaan Sumber daya. pemasaran perusahaan dalam suatu
cara tertentu sehingga penyebarannya relatif sama untuk semua pasar yang
dicapai. Keunggulan relatif rancangan ini meliputi keluwesan,
penciutan. konsentrasi dan cara menggali secara cepat beberapa
keunggulan kompetitif yang signifikan. Tentu saja perusahaan dapat
mengikuti strategi bauran yang bukan strategi penetrasi maupun pemayaran
pasar, namun sebaliknya justru menjual kepada sejumlah besar pasar
seraya mengkonsentrasikan sumber dayanya terhadap pikhan dari pasar
tersebut.
Baik strategi penetrasi pasar maupun
strategi pemayaran pasar bukanlah jalan keluar yang universal untuk
berbagai masalah ekspansi yang dihadapi perusahaan. Setiap strategi
mengandung kelebihan maupun kekurangannya masing-masing yang menuntut
pengambil keputusan untuk mencari kecocokan antara situasi perusahaan
dan strategi yang memungkinkan. Strategi penetrasi pasar biasanya
berarti penjualan kepada sekelompok kecil pasar. Strategi pemayaran
pasar, di lain pihak, melibatkan penjualan kepada sejumlah besar pasar
tanpa mengkonsentrasikan upaya besar pada sejumlah negara tertentu.
Dalam jangka panjang, strategi diversifikasi (diversification strategy)
sering menyebabkan penyusutan jumlah pasar. Hal ini merupakan hasil
konsolidasi dan pelepasan pasar yang tidak menguntungkan. Pola yang
berbeda dari ekspansi pasar mungkin akan menyebabkan pengembangan
kandidat kompetitif yang berbeda-beda di pasar yang berlainan. Terdapat
pula taraf upaya peniasaran yang berlainan dan program-program pemasaran
yang tidak serupa di setiap pasar. Dengan anggaran dan sumber daya
manajerial yang terbatas, besarnya sumber daya yang dialokasikan kepada
setiap pasar di bawah strategi diversifikasi akan lebih rendah
dibandingkan di bawah strategi konsentrasi.
Sungguhpun demikian, strategi ekspansi
pasar ditandai tidak hanya oleh data masuk ke pasar nasional yang baru,
tetapi juga oleh segmen pasar di dalam pasar nasional dan alokasi upaya
untuk segmen pasar yang berbeda. Cara yang digunakan untuk menerobos
pasar internasional dapat mempengaruhi pilihan strategi. Perusahaan
keeil, umpamanya, dapat menyaring sejumlah pasar melalui pengkaryaan
agen penjualan.
2.2.3. Strategi Pasar dan Strategi Kompetitif
Strategi konsentrasi maupun strategi
pemayaran pasar akan menyebabkan pemilihan tingkat upaya pemasaran yang
berlainan dan program pemasaran yang berbeda-beda di setiap pasar.
Perusahaan mempunyai sumber daya manajerial dan finansial yang agak
tetap dan dengan demikian tingkat sumber-sumber daya yang dialokasikan
untuk setiap pasar dalam strategi penyebaran pasar akan lebih rendah
daripada di bawah strategi konsentrasi di sedikit pasar. Pada umumnya,
tingkat upaya pemasaran yang lebih rendah menyiratkan pengeluaran
promosional yang lebih sedikit, lebih banyak ketergantungan pada para
agen dan tendensi yang lebih kuat kepada ancangan penyebaran pada
penentuan harganya. Di lain pihak, strategi ini membutuhkan investasi
yang sangat besar dalam pangsa pasar dan menggunakan strartegi
kompetitif yang agresif berdasarkan penentuan harga penetrasi yang
berat.
Pilihan-pilihan strategis yang dihadapi
oleh perusahaan melibatkan beragam kombinasi dari keputusan-keputusan
negara, pasar, segmen, dan harga yang berbeda-beda, lihat Gambar 1.
Startegi penestrasian segemen dan negara (Country and segment penetration strategy) berarti
pemusatan pada segmen atau celah pasar tertentu di sedikit negara dan
pada kenaikan setahap demi setahap pada jumlah pasar yang dilayani.
Kompetisi atas dasar faktor-faktor cenderung menjadi sangat lazim
disebabkan oleh kebutuhan untuk mengkhususkan diri melayani kebutuhan
dari segmen pasar tertentu.
Staregi pemasaran segmen (Segmen skimming strategy) dan startegi penetrasi negara (Country penetration strategy)
berarti pemusatan pada pasar, tetapi menyebarkan daya tarik produk
perusahaan untuk sejumlah segmen pasar yang berlainan. Perusahaan masih
tetap dapat mengharapkan persaingan atas dasar factor-faktor bukan
harga, tetapi berusaha mencari keunggulan harga dengan memanfaatkan
skala ekonomis dalam promosi.
Gambar 1
Penentuan Kompetitif, Segmen, dan Pasar
2.2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN CARA MASUK
Pemilihan metode masuk ke dalam pasar
asing mempunyai arti penting. Pemilihan ini merupakan salah satu dari
keputusan yang paling kritis dalam pemasaran internasional karena
keputusan masuk merupakan keputusan makro. Yakni, pada saat perusahaan
memilih tingkat keterlibatannya di dalam pasar-pasar asing,
perusahaanjuga melakukan pilihan mengenai program pemasarannya di sana.
Misalnya, apabila perusahaan memasuki sebuah pasar melalui distributor
atau licensee, perusahaan membatasi kebebasannya dalam bidang-bidang seperti riset pemasaran, kebijakan produk, penentuan harga, dan promosi.
Keputusan yang menyangkut saluran
pemasaran internasional khusus mana yang digunakan tidaklah sederhana
bagi perusahaan. Adanya varian yang sangat banyak dari tipe organisasi
pemasaran internasional dan banyak cara mereka dapat dikaitkan bersarna
telah menghasilkan tipe alternatif sistem saluran pemasaran yang
berbeda.
Untuk memasuki pasar asing, produsen
haruslah memiliki sejumlah opsi strategis, setiap strategi dengan
kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Banyak perusahaan Yang memakai
beberapa strategi.
Adalah keliru jika menganggap bahwa
sebuah strategi masuk tunggal adalah sesuai untuk semua produk atau di
dalam semua negara. Sebagai umpama, suatu perubahan Yang signifikan
dalam iklim investasi dapat membuat strategi tertentu menjadi tidak
efektif, kendatipun strategi itu berjalan baik di masa silam. Terdapat
sejumlah karakteristik yang menentukan ketepatan strategi masuk, dan
banyak variabel yang mempengaruhi strategi yang dipilih.
2.2.4. Karakteristik Negara
Tiga kategori luas dari karakteristik
negara yang harus dipertimbangkan ialah: ukuran dan pertumbuhan negara,
risiko lingkungan dan politis, dan prasarana ekonomi dan pasar. Walaupun
banyak karakteristik negara lainnya yang juga diperhitungkan dalam
keputusan-keputusan masuk, arti penting dan sifat spesifik dari
faktor-faktor ini tergantung pada masing-masing perusahaan dan produk
atau jasanya.
- Besaran Dan Tingkat Pertumbuhan Pasar
Besaran dan laju pertumbuhan pasar
merupakan parameter kunci dalam penentuan cara masuk. Semakin besar
negara dan ukuran pasarnya, semakin tinggi laju pertumbuhannya, maka
lambat laun besar pula kemungkinan manajemen bakal mengucurkan berbagai
sumber daya untuk perkembangannya; dan mempertimbangkan pendirian sebuah
anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya atau organisasi penjualan,
atau berpartisipasi dalam. sebuah usaha. patungan dengan kepemilikan
mayoritas. Mempertahankan pengawasan atas seluruh operasi memberikan
manajemen dengan kontak langsung dan memungkinkannya merencanakan dan
mengarahkan perkembangan pasar secara lebih efektif.
Pasar kecil, di lain pihak, khususnya
bila mereka terasing secara geografis dan tidak dapat dilayani secara
efisien dari sebuah negara yang ada di sekitarnya, mungkin tidak
membutuhkan perhatian atau sumber daya yang signifikan. Konsekuensinya,
pasar kecil tersebut mungkin paling baik bila dipasok lewat pengeksporan
atau perjanjian pemberian lisensi. Meskipun tidak mungkin untuk
merangsang perkembangan pasar atau memaksimalkan penetrasi pasar,
pendekatan ini memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar dengan
komitmen sumber daya yang minimal dan membebaskan sumber daya untuk
ditunjukkan kepada pasar yang secara potensial lebih menguntungkan.
- Risiko Politis dan Lingkungan
Manajemen kerapkali ragu-ragu untuk
mengucurkan sumber daya kepada negara-negara dengan tingkat risiko
lingkungan dan Politis yang tinggi, dan mungkin menghindari cara masuk
yang memerlukan pembangunan fasilitas pergudangan dan produksi atau
organisasi penjualan yang besar.
Kadar stabilitas politis dan tingkat
rintangan legal yang ada dapat mempengaruhi pilihan saluran di sebuah
pasar sasaran. Kedua faktor tersebut berasal dari kebijakan Pemerintah
dan merupakan atribut pasar. Sebagai contoh, pasar yang memiliki kadar
instabilitas politis yang sangat tinggi akan melibatkan suatu kadar
risiko yang sangat tinggi bagi perusahaan untuk menggunakan ekspor atau
produksi langsung di luar negeri, dalam haal bahwa pembayaran (atau
repatriasi keuntungan) mungkin akan diperlambat atau bahwa diblokir,
atau valuta yang diperlukan mungkin terbatas suplainya. jika kondisi
seperti itu bakal ada atau dicurigai akan ada, maka ekspor tidak
langsung akan lebih bijaksana bagi perusahaan.
Kondisi politis di dalgm negara sasaran
sering mempengaruhi pemilihan strategi masuk. Di mana kondisi politis
tidak mantap, manajemen biasanya lebih menyukai apa yang disebut dengan
opsi nonkomital (noncommital options) pengeksporan, agen
eksklusif, atau distributor. Di negara-negara dengan kondisi politis
yang mantap, manajemen bersedia melakukan kotnitmen yang lebih besar,
seperti melalui usaha patungan, cabang penjualan, atau anak perusahaan.
Pasar asing biasanya dipandang lebih
berisiko daripada pasar domestik. Besarnya risiko yang dihadapi
perusahaan tidak hanya merupakan fungsi pasar itu. sendiri, tetapi juga
cara keterlibatannya di sana. Di samping keterlibatannya, perusahaan
menanggung risiko persediaan dan piutang dagang. Pada saat merencanakan
cara masuknya, perusahaan harus melakukan analisis risiko pasar dan cara
masuknya. Kurs valuta asing merupakan variabel lainnya.
2.2.5. Infrastruktur Pasar dan Ekonomi
Infrastruktur pasar dan ekonomi merupakan
karakteristik negara yang ketiga yang mempunyai imbas terhadap
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan cara masuk atau operasi. Pada
saat infrastruktur fisik (sistem transportasi, jaringan komunikasi, atau
suplai energi) dibangun secara menyedihkan, manajemen mungkin
menghadapi kesulitan dan biaya pengembangan yang sangat besar dalam
mendirikan fasilitas penjualan, distribusi, atau. produksinya sendiri.
Tingkat pembangunan ekonomi pasar asing
merupakan determinan cara masuk dalam hal bahwa hal tersebut
mempengaruhi keseluruhan organisasi saluran alternatif, yakni struktur
distribusi. Biarpun hal ini merupakan faktor yang berkaitan dengan
pasar, dampaknya akan dirasakan melalui faktor tersedianya organisasi
pemasaran yang cocok di dalam pasar sasaran.
2.2.6. Hambatan Perdagangan dan Regulasi Pemerintah
Adakalanya regulasi pemerintah membatasi
opsi cara masuk yang terbuka bagi perusahaanperusahaan asing, terutama
dalam industri-industri strategis seperti telekomunikasi, transportasi,
dan komputer. Karena pasar dunia berangsur-angsur saling tergantung dan
terintegrasi, banyak pemerintah telah mencabut atau mengurangi restriksi
kepemilikan.
Regulasi kontrak dengan para distributor
dan organisasi lainnya, teristimewa yang berkaitan dengan perjanjian
eksklusif atau terminasi kontrak, juga harus dipertimbangkan. Biaya
pembatalan kontrak tenaga kerja dan manajemen juga perlu dipertimbangkan
masak-masak.
Hambatan perdagangan, seperti tarif,
kuota, pabean, atau regulasi produk, juga mempengaruhi keputusan cara
masuk. Hambatan perdagangan langsung yang membatasi impor barang-barang
asing, seperti tarif dan kuota, mempengaruhi keputusan-keputusan yang
berkaitan dengan produksi atau perakitan lokal. Hambatan-hambatan
perdagangan tidak langsung, seperti regulasi produk, preferensi kepada
pemasok lokal, pabean, dan formalitas sertifikasi, mendorong pembuatan
perjanjian kontraktual dengan mitra lokal.
- Hambatan Perdagangan Langsung
Tarif atau, kuota atas impor barang dan
komponen asing akan menguntungkan pembentukan produksi. Ancaman
potensial dari tarif bakal menggairahkan perusahaan untuk beralih dari
pengeksporan ke produksi atau perakitan lokal, terutama di dalam
industri di mana hal ini akan mempunyai dampak yang signifikan atas
neraca perdagangan.
- Hambatan Perdagangan Tidak Langsung
Regulasi perdagangan, standar produk, dan
preferensi kepada pemasok lokal juga mempunyai implikasi atas cara
masuk dan keputusan operasi. Preferensi kepada. pemasok lokal, atau
tendensi untuk membeli “barang-barang nasional”, sering mendorong
perusahaan untuk mempertimbangkan sebuah usaha patungan atau perjanjlian
kontraktual lainnya dengan sebuah perusahaan lokal.
Demikian pula, regulasi produk dan
perdagangan dan formalitas pabean mendorong cara-cara yang menuntut
perusahaan-perusahaan lokal yang dapat menyediakan informasi dan kontak
bisnis mengenai pasar lokal serta dapat mempermudah akses. Dalam
beberapa kasus di mana regulasi dan standa produk mengharuskan adaptasi
dan modifikasi signifikan, perusahaan dapat mendirikan fasilitas
produksi, perakitan, atau perampungan lokal.
- Kebijakan Pemerintah
Ada banyak, tindakan pemerintah nasional
yang dapat mempengaruhi pemilihan jalur masuk, khususnya jalur masuk di
antara negara-negara. Aktivitas regulatori umum dapat menghalangi ekspor
secara keseluruhan dan menetapkan produksi di luar negeri jika pasar
ingin dilayani secara efekti£ Beberapa pemerintah juga mengatur valuta
asing dan izin impor mereka sedemikian rupa sehingga importir lokal
tidak dapat memperoleh cukup valuta asing (atau izin yang diperlukan)
untuk membeli apa yang mereka inginkan dari berbagal negara.
Faktor pemerintahan lainnya dalam
pemilihan jalur masuk adalah sifat program promosional lapangan usaha
internasional tertentu. Kendatipun pemerintah cenderung untuk tidak
mempromosikan impor, bisa saja pada saat promosi seperti itu dilancarkan
namun dilakukan secara selektif, dan produk-produk tertentu akan
disisihkan. jadi, meskipun mungkin tidak ada restriksi perdagangan
formal terhadap produknya, pemasar internasional bisa dipaksa agar
memilih jalur-jalur tertentu. jenis situasi yang sama bisa terjadi di
dalam negeri pemasar internasiortaljika kebijakan pemerintalmya mengarah
ke investasi langsung (direct investment) dan atau penggalakan
ekspor sehingga bentuk eksporlah yang harus dipakai, terlepas dari
betapapun lebih untungnya menggunakan cara masuk yang lainnya.
2.2.7. Karakteristik Produk
Sifat produk mempengaruhi seleksi saluran karena produk sangat beraneka ragam dalam karakteristik (sebagai contoh, nilai unit, bobot, kompleksitas teknis dan kemampurusakan) dan maslahatnya, dan pekerjaan penjualan dapat berbeda secara menyolok, Sebagai contoh, Sifat teknis sebuah produk mungkin membutuhkan kerja servis sebelum dan setelah penjualan. Di banyak wilayah pasar asing, khususnya di negara berkembang, para perantara pemasaran mungkin tidak sanggup menangani pekerjaan seperti itu. juga, ukuran dan bobot produk atau bahkan suhunya, seperti halnya dalam makanan beku, dapat mengindikasikan kebutuhan akan berbagai fasilitas penanganan khusus yang mungkin tidak dipunyai oleh organisasi-organisasi pemasaran. Hal ini merupakan, situasi di mana para grosir mungkin tidak akan digunakan. Selain itu, kemampurusakan (perishability) sebuah produk, baik fisik atau dalam bentuk kebiasaan,
kerap membuat kecepatan distribusi menjadi sangat diperlukan dan
penting sekali. Oleh karena itu pemasar internasional akan menggunakan
saluran yang lebih singkat dari pada yang lainnya, dan ekspor langsung mungkin lebih digemari.
Karakteristik fisik produk atau jasa,
seperti rasio bobot/nilai, kemampuan dan komposisi adalah penting dalam
penentuan di mana produksi berlokasi. Produk dengan rasio bobot/nilai
yang rendah, semisal jam tangan mewah, biasanya rentan untuk
pengeksporan langsung, khususnya di mana terdapat skala ekonomis
produksi yang tinggi atau jika manajemen ingin mempertahankan
pengendalian langsung atas produksi. Sebaliknya, dalam industri minuman
ringan dan bir, perusahaan biasanya membuat perjanjian pemberian lisensi
atau melakukan investasi dalam fasilitas produksi atau pembotolan lokal
karena biaya pengiriman, khususnya untuk pasar yang jaraknya jauh, akan
menghambat. Heineken. sebagai contoh, telah Mendirikan usaha patungan
untuk membangun pabrik bir di India, Thailand, Vietnam, dan Cina.
Tahap perkembangan sebuah produk dan juga
kebauran relatifnya terhadap sebuah pasar asing dapat memiliki hubungan
atas saluran yang akan digunakan. Jika sebuah perusahaan Mempunyai
produk yang relatif tidak dikenal, akan lebih menguntungkan bila
perusahaan itu bergantung kepada para grosir dan/atau agen daripada
mencoba menjualnya langsung.
Produk yang harus dibuat menurut pesanan
atau yang membutuhkan servis sebelum dan setelah penjualan tidak dapat
dengan mudah diekspor ke negara lain. Sebenarnya, produk atau jasa yang
nilainya sebagian besar ditentukan oleh servis yang menyertainya tidak
dapat secara praktis didistribusikan ke luar dari negara yang
menghasilkannya. Setiap bagian produk yang berorientasi jasa haruslah
dibuat pada tempat konsurnsi. Akibatnya, produk yang intensif jasa
membutuhkan cara masuk pasar tertentu. Opsinya meliputi kontrak
manajemen untuk menjual jasa tersebut kepada pelanggan asing, pemberian
lisensi sehingga perusahaan lokal lainnya (franchisce) dapat
dilatih untuk menyediakan jasa tersebut, dan pabrikasi lokal dengan
mendirikan sebuah cabang atau anak perusahaan permanen di sana.
Produk yang pada dasarnya merupakan
komoditi mungkin memerlukan produksi lokal guna mengurangi biaya tenaga
kerja dan pengiriman. Untuk sebuah produk bernilai tambah atau yang
terdiferensiasi, perusahaan bisa bergantung kepada cara pengeksporan
lantaran margin keuntungannya yang lebih tinggi. Lagi pula, pabrikasi
lokal dapat merusak citra produk dan, dengan demikian, mengurangi pasar
yang telah ada sebelumnya.
2.2.8. Tujuan Manajemen/Perusahaan
Perusahaan dengan tujuan yang terbatas
untuk operasi internasionalnya cenderung menyukai cara masuk yang
memerlukan komitmen yang minimal. Perusahaan seperti itu kerap lebih
suka bergantung pada agen atau perusahaan manajemen ekspor, atau membuat
perjanjian lisensi. Card masuk seperti ini memerlukan sedikit sumber
daya finansial dan perhatian manajemen karena tanggung jawab atas pasar
internasional ditangani oleh organisasi lainnya.
Perusahaan dengan pendekatan proaktif dan
agresif kepada pertumbuhan pasar internasional mungkin lebih menggemari
pembentukan sebuah organisasi penjualan ekspor dan bergerak secara
cepat menuju cara-cara operasi seperti usaha patungan atau anak
perusaban yang dimiliki sepenuhnya, Yang memberiksalns pengawasan yang
substansial atas Produksi dan pemasaran di dalam pasar asing.
2.2.9. Strategi Pemilihan Negara
Bilamana sebuah perusahaan ingin memasuki
sebuah negara dengan cepat supaya bisa memanfaatkan peluang pasar yang
sedang bertumbuh, opsi seperti pemberian lisensi, pemberian waralaba,
atau pengambilalihan perusahaan yang ada mungkin tepat karena perusahaan
dapat memanfaatkan fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang telah mapan serta pengetahuan pasar dan kontak bisnis lokal.
Sebaliknya, pada waktu perusahaan
memutuskan untuk mengadopsi sebuah strategi yang lebih hati-hati untuk
memasuki pasar internasional, manajemen mungkin pada awalnya lebih
menyukai pengeksporan, lalu setahap demi setahap beralih ke pembentukan
tenaga pejualan lokal, dan akhirnya mendirikan fasilitas produksi di
pasar asing.
2.2.10. Jenis Cara Masuk
Pertanyaan-pertanyaan tentang tipe
ataujenis cara masuk melibatkan tipe organisasi pemasaran, jika memang
ada, yang digunakan. jadi, pemasar internasional memutuskan seberapa
jauh struktur organisasionalnya sendiri harus diperluas guna menjangkau
konsumen atau pemakai.
2.2.11. Tersedianya Organisasi Pemasaran
Pilihan cara masuk pemasar internasional
dipengaruhi oleh struktur distribusi yang ada di dalam negeri maupun di
pasar sasaran, dan juga oleh kompetensi dan tersedianya organisasi
perantara pemasaran di dalam struktur itu. Tersedianya toko-toko
distribusi yang diinginkan memacu manajemen komitmen jangka panjang dan
strategi masuk berisiko tinggi. Jika jenis toko distribusi yang
dikehendaki tidak tersedia di pasar sasaran, manajemen menghadapi
keputusan apakah akan mengembangkannya (mungkin melalui investasi
langsung) atau tidak. Sebagai contoh, bila produk membutuhkan distribusi
melalui pengecer khusus (misalnya, pengecer yang bisa memberikan servis
dan reparasi) dan tidak ada jenis tersebut yang tersedia, maka
manajemen akan memikirkan alternatif lainnya. jika perantara pemasaran
tidak ada, atau telah menangani produk kompetitor, pemasar internasional
mungkin harus menggunakan cara masuk yang lebih langsung di antara
negara-negara dan di dalam pasar sasaran.
a. Pertimbangan Perusahaan
Terdapat sejumlah faktor yang dapat
diklasifikasikan sebagai hal yang berkaitan dengan perusahaan. Sebagian
besar faktor ini berpengaruh terhadap penentuan kekuatan pemasaran dari
pemasar internasional. Termasuk di antaranya adalah:
- Kapabilitas manajemen pemasaran dan kecakapan teknis.
- Kebaruan perusahaan pada aktivitas pemasaran internasional.
- Ukuran perusahaan dan lebar lini produknya.
- Kekuatan. dan kemampuan finansial untuk menyuntikkan modal tambahan jika dibutuhkan.
Pada umumnya, semakin besar kekuatan
pemasaran, semakin mampu dan berangsur-angsur kuat kemungkinan
perusahaan untuk menjual secara langsung. Organisasi pemasaran terbaik
dan paling agresif biasanya lebih menyukai berhubungan dengan
perusahaan-perusahaan mapan yang mempunyai kekuatan pemasaran.
Faktor lainnya yang berkaitan dengan
perusahaan yang dapat mempengaruhi pemilihan sebuah saluran adalah
praduga manajemen. Kadang-kadang para eksekutif puncak mempunyai
preferensi tentang sebuah saluran tertentu. Terlepas dari alasan-alasan
mereka, jika para eksekutif ini benar-benar berpengaruh, pilihan mereka
akan dipilih walaupun analisis ataupun pengalaman mengindikasikan bahwa
alternatif lainnya lebih penting.
Keputusan cara masuk juga perlu
memperhitungkan kadar pengendalian yang dibutuhkan oleh manajemen
terhadap kiprah bisnisnya di dalam pasar internasional. Kendali sering
terkait erat dengan tingkat komitmen sumber daya. Cara-cara masuk dengan
kucuran sumber daya yang minimal, seperti pengeksporan secara tidak
langsung, memberikan sedikit atau tidak ada pengendalian atas
perkembangan pasar internasional dan juga atas kondisi di bawalmya
produk atau jasa dipasarkan di luar negeri. Konsekuensinya, produk
mungkin akan dikenakan harga yang terlalu mahal atau terlalu murah (overpriced atau underpriced),
mengakibatkan melayangnya penjualan atau keuntungan potensial. Produk
mungldnjuga disimpan secara buruk, mengakibatkan kerusakan fisik produk.
Dalam hal pemberian lisensi dan pabrikasi kontrakan, manaJemen perlu
memastikan bahwa produksinya memenuhi standar kualitas yang telah
ditetapkan. Usaha patungan juga membatasi kadar pengendalian manajemen
atas operasi internasional dan bisa menjadi sebuah sumber konflik yang
sangat tajam di mana tujuan dan sasaran dari para mitra adalah
berbeda-beda. Anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya memberikan
kontrol yang paling kuat, tetapi memerlukan komitmen sumber daya manusia
yang sangat besar.
2.2.12. Lokasi Produksi
Dalam pengeksporan, produksi berlokasi di
pasar domestik, sedangkan segala cara masuk lainnya membutuhkan
produksi di negara lain. Dalam praktiknya, pilihan pengeksporan versus
produksi lokal mungkin ditentukan oleh faktor biaya. Adakalanya volume
penjualan di pasar asing tidaklah memadai untuk menopang skala ekonomis
produksi minimal. Eksistensi skala ekonomis potensial dapat lebih banyak
daripada biaya pengiriman dan pengapalan. Di samping pertimbangan
biaya, produksi lokal menawarkan berbagai manfaat tertentu yang muncul
dari proksimitas/kedekatan jarak ke pasar.
2.2.13. Komitmen Sumber Daya
Pengeksporan tidak langsung dan pemberian
lisensi biasanya memerlukan tingkat komitmen sumber daya finansial dan
manajemen yang rendah. Usaha patungan (joint ventures)
menawarkan cara berbagi risiko, eksposur finansial, dan biaya
pembentukan jaringan distribusi lokal dan pengangkatan personalia lokal.
Tetapi menegosiasikan dan mengelola usaha patungan kerap menguras
banyak waktu dan tenaga manaJemen. Sekalipun demikian, cara-cara masuk
yang membutuhkan kadar komitmen sumber daya minimal tidak mungkin
membantu pertumbuhan perkembangan operasi internasional dan dapat
mengakibatkan lepasnya peluang yang signifikan.
2.2.14. Fleksibilitas
Apabila perusahaan berharap, berada di
pasar asing untuk jangka panjang, fleksibilitas dalam metode masuknya
adalah penting. Setiap metode masuk yang optimal pada suatu waktu
mungkin kurang optimal lima tahun kemudian. Di simping lingkungan dan
pasar, situasi dan tujuan perusahaanjuga mengalami perubahan.
Perusahaan, oleh karenanya, menghendaki keluwesan-kemampuan untuk
berubah guna menghadapi kondisi baru. Perusahaan mungkin ingin
memperluas usahanya untuk memanfaatkan pasak yang bertumbuh atau
mengontrakkannya karena perkembangannya yang buruk. Cara-cara yang
memerlukan perjanjian kontraktual (aliansi strategis) dengan perusahaan
lain atau investasi modal yang sangat besar dalam produksi, pergudangan,
atau berbagai fasilitas penjualan di pasar asing umumnya luwes dan
paling sulit diganti dalam jangka pendek. Pemberian lisensi dan
perjanjian kontraktual lainnya akan membatasi kesanggupan perusahaan
untuk beradaptasi atau mengubah strategi selama durasi perjanjian itu
dan pedu dievaluasi secara hati-hati, terutama bila kondisi pasar
berubah secara sangat cepat. Demikian pula, produksi atau jaringan
distribusi yang dimiliki sepenuhnya dalam pasar internasional mungkin
mahal dan sulit dibebaskan.
2.2.15. Anggota Saluran Pemasaran
Bersamaan dengan pengambilan keputusan
atas jenis cara masuk, pemasar internasional perlu memilih organisaisi
pemasaran yang bakal menjadi anggotanya. Setidak-tidaknya terdapat dua
sebab mengapa pemasar internasional tidak perlu mengendalikan piliban
masing-masing organisasi pemasaran tersebut.
Pertama, dalam memandang
realitas situasi kompetitif di pasar dunia, organisasi pemasaran,
teristimewa yang baik, mempunyai banyak produk yang akan dipilihnya.
Dengan demikian, perusahaan seperti itu dapat menjadi selektif dalam
keputusan untuk menjual sebuah produk atau untuk tidak menjualnya. Hal
ini berarti bahwa cara masuk yang hendak dipakai oleh perusahaan
tergantung pada kekuatan relatif pemasar internasional sendiri,
produknya, dan perantara pemasarannya.
Kedua, pada umumnya pemasar
internasional dapat memilih organisasi pemasaran hanya pada satu lapisan
dalam saluran pemasaran. Umpamanya, dalam distribusi barang-barang
konsumsi, pemilihan toko eceran biasanya terpulang kepada lembaga yang
dipilih pada jenjang penjualan grosiran; pemilihan para grosir
tergantung kepada para importir dan/atau organisasi pemasaran ekspor
(jika ekspor tidak langsung yang dipakai). Kendatipun begitu, pemasar
internasional dapat lebih mendekati konsumen atau pemakai industrial
dengan memilih organisasi eksportir, importir dan/atau para grosir atau
distributor yang menjual kepada berbagai jenis perantara pemasaran yang
dikehendaki di dalam pasar sasaran. Yang Penting bagi kalangan pernasar
internasional adalah karakteristik dari perantara pemasaran, seperti
luas wilayah yang dicakup, lini produk yang dijual, organisasi
penjualan, potensi penjualan lini produk produsen, kapasitas untuk
memberikan layanan tambahan, kekuatan finansial untuk menyimpan
persediaan dan memberikan kredit kepada kalangan pelanggan, dan kemauan
dan kesediaannya mempromosikan lini-lini produk pemasar internaslonal.
2.2.16. Hubungan Dengan Perantara-perantara Pemasaran
Kebijakan menyangkut hubungan antara
pemasar internasional dan organisasi pemasaran yang merupakan anggota
saluran pemasaran berputar di sekitar jenis-jenis bantuan yang
ditawarkan kepada mereka dan kerja sama yang didapatkan dari mereka.
Dasar pemikirannya adalah bahwa apapun yang dilakukan hendaknya
berdasarkan manfaat yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Hal ini
merupakan esensi konsep sistem seperti ini.
Salah satu aspek kritis hubungan dengan
para perantara terfokus pada aktivitas promosional internasional para
perantara. Dalam hal ini terdapat tiga jenis kebijakan: gravity, push, dan pull. Kebijakan daya tarik (gravity policy)
adalah nonpromosi di mana masar internasional semata-mata menjual
kepada seorang perantara dan membiarkan produritu mencari jalannya
sendiri ke konsumen atau pemakai akhir. Kebijakan dorong (push policy)
adalah promosi melalui saluran pemasaran. Anggota-anggota saluran
pemasaran secara agresif menjual dan mempromosikan produk kepada anggota
saluran lainnya pada lapisan yang lebih rendah. Kebijakan ini dianut
oleh perusahaan-perusahaan Eropa Barat, Amerika, da’n Australia.
Kebijakan tarik (pull strategy) adalah kebijakan di mana
distribusi “dibeli” oleh Permintaan konsumen yang ada. Pemasar
internasional terlibat dalam perikIanan massal ke pasar sasaran sehingga
konsumen prajual (presold); konsumen kemudian menarik produk
tersebut melalui saluran dengan mendesaknya melalui para perantara.
Kebijakan seperti ini lebih mengena untuk jenis-jenis produk konsumsi
tertentu daripada barang-barang industrial karena sukar melakukan
prajual (presell) kepada pemakai industrial.
Masalah yang dihadapi oleh pemasar
internasional dalam usahanya untuk membina hubungan baik dengan para
perantara kemungkinan menggunung akibat ketimpangan-ketimpangan
komunikasi tertentu. Empat ketimpangan seperti itu-kultural,
nasionalitas, lingkungan, dan jarak-adalah relevan. Kesenjangan kultural
(cultural gap) bermuara dari kesukaran-kesukaran yang
bertalian dengan komunikasi antara orang-orang yang memiliki nilai,
norma sosial, dan sikap yang berbeda. Kesenjangan nasionalitas
(nationality gap) lebih jelas dibandingkan dengan perbedaan kultural.
Sebagian besar orang mempunyai sikap loyal terhadap negaranya.
Kesenjangan jarak (distance gap) bermuara dari jarak geografis
disertai dengan ketidak sempurnaan media komunikasi yang ada.
Kesenjangan ini dapat menghalangi arus informasi. Kesenjangan ini harus
diatasi atau ditutup bila pemasar internasional menghendaki pemungsian
sistem saluran yang mulus dan efektif. Sayangnya, tidak ada pedoman yang
mudah diikuti oleh para pemasar.
Pemasar internasional mesti membentuk
suatu sistem komunikasi yang efektif di dalamnya informasi umpan balik
mengalir dari anggota-anggota saluran. Hal ini menempatkan para pemasar
dalam posisi mengevaluasi secara rasional efektivitas saluran pemasaran.
Pemasar internasional perlu mengetahui seberapa baik sistem saluran
beroperasi. Seiring dengan itu, organisasi pemasaran dapat mengharapkan
umpan balik yang serupa. jadi, yang dibutuhkan adalah komunikasi dua
arah.
2.2.17. Faktor-faktor Lainnya
Terdapat pula kriteria-kriteria lainnya yang berkaitan dengan pemilihan metode masuk ke pasar asing.
- Kontrol
Pengendalian manaJemen atas pemasaran
asing terentang mulai dari yang tidak ada sama sekali-sebagai contoh,
penjualan melalui perusahaan dagang-hingga ke pengendalian yang lengkap,
seperti dalam anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Perusahaan
mungkin menghendaki suara dalam pemasaran asingnya, sebagai misal,
penentuan harga dan syarat-syarat kredit, promosi, dan pemberian servis
produk-produknya. Tingkat terhadapnya kontrol seperti itu kritis bagi
perusahaan sangat berhubungan dengan pilihan jalan atau masuknya.
Kebutuhan pengendalian terhadap pabrikasi
produk dan/atau distribusi kadang kala merupakan faktor penting dalam
memilih strategi masuk. Apabila kebutuhan pengendalian adalah
substansial, perusahaan hanya mempertimbangkan strategi-strategi yang
melibatkan investasi langsung-usaha patungan, cabang penjualan, atau
anak perusahaan. jika kebutuhan kendali adalah kecil atau bahkan tidak
ada, cara masuknya mungkin cukup melalui agen-agen eksklusif atau
distributor saja.
- Jumlah Pasar
Perusahaan-perusahaan pada umumnya
berbeda-beda perihal jumlah negara yang ingin mereka masuki.
Metode-metode masuk yang tidak serupa menawarkan liputan pasar
internasional yang berlainan pula. Sebagai contoh, operasi-operasi asing
yang dimiliki sepenuhnya tidak diizinkan di sejumlah negara; pemberian
lisensi mungkin mustahil di pasar lainnya disebabkan perusahaan tidak
dapat menemukan licensees yang memenuffi syarat.
- Penetrasi Didalam Pasar
Yang juga berkaitan dengan jumlah pasar
yang dicakup adalah kualitas cakupan itu sendiri. Perusahaan manaJemen
ekspor, sebagai contoh, mungkin mengklaim memberikan kepada produsen
akses ke lebih dari 60 negara. Produsen perlu mencari tahu apakah akses
ini untuk semua pasar nasional ataukah hanya terbatas ke beberapa kota
besarnya saja.
- Kondisi Pasar
Kondisi pasar mempunyai pengaruh kuat
atas pemilihan strategi masuk. jika kondisi pasar memperlihatkan peluang
pemasaran yang sangat cerah, manajemen cenderung membuat komitmen
jangka panjang.
- Potensi Pasar
Potensi pasar yang akan datang bahkan
merupakan pertimbangan yang lebih kuat daripada kondisi-kondisi pasar
yang ada sekarang. jika terdapat alasan untuk mempercayai bahwa potensi
pasar berkembang secara cepat, komitmen jangka panjang adalah mungkin.
Sebaliknya, jika potensi pasar tampaknya suram, kofflitmen jangka pendek
dan keinginan memperkecil risiko akan menggerakkan manajemen untuk
memilih strategi dengan risiko rendah.
- Umpan Balik Pasar
Seandainya perusahaan ingin mengetahui
apa yang terjadi dipasar asingnya, perusahaan hendaknya memilih metode
masuk yang akan memberikan umpan balik. Meskipun secara keseluruhan
metode-metode masuk yang lebih langsung menawarkan informasi pasar yang
lebih baik, sebagian umpan balik akan tergantung kepada bagaimana
perusahaan mengelola suatu bentuk cara masuk pasar tertentu.
- Belajar Berdasarkan Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang terbaik, dan
perusahaan menimba lebih banyak pengalaman internasional apabila semakin
langsung terlibat di dalam pasar asing. Perusahaan dengan ambisi
internasional haruslah memilih sebuah jalan masuk yang akan membantunya
menimba pengalaman dan mewujudkan ambisinya.
- Biaya PemasaranTambahan
Terdapat biaya-biaya yang berkaitan
dengan pemasaran internasional. Walaupun demikian, pengeluaran pemasaran
tambahan produsen dan persyaratan modal kerj a bervariasi menurut
tingkat langsungnya (directness) saluran. Umpamanya, melalui
pengeksporan secara, tidak langsung, tidak akan ada pengeluaran tambahan
yang dikeluarkan oleh produsen.
- Potensi Keuntungan
Dalam mengevaluasi potensi keuntungan
dari metode-metode jalan masuk yang berbeda, biaya dan penjualan jangka
panjang yang dikaitkan dengan setiap cara masuk yang dipilih mestilah
diestimasi. Biaya dan marjin keuntungan kurang begitu penting
dibandingkan keseluruhan potensi keuntungan. Misalnya, sebuah metode
masuk mungkin menawarkan marjin keuntungan 25 persen atas volume
penjualan sebesar Rp. 2 milyar, tetapi cara masuk lainnya menawarkan
suatu marjin kcuntungan 17 persen atas volume penjualan sebesar Rp. 9
milyar. Cara masuk terakhir kemungkinan akan lebih menarik, walaupun
mempunyai margin keuntungan yang lebih rendah.
- Syarat-syarat Investasi
Syarat-syarat investasi adalah paling
tinggi dalam bisnis asing yang dikuasai sepenuhnya. Walaupun demikian,
investasi pabrik bukanlah satu-satunya pertimbangan; modal juga mungkin
diperlukan guna membiayai persediaan dan memperluas kredit. Karena
jumlah modal yang dibutuhkan sangat bervariasi menurut cara masuk,
kebutuhan finansial ini dapat menjadi determinan yang penting.
- Syarat-syarat Administratif
Biaya-biaya dan beban-beban administratif
pemasaran internasional bervariasi menurut cara masuknya. Hal ini
meliputi dokumentasi dan birokrasi danjuga waktu manaJemen. Sebagai
contoh, pengeksporan tidak langsung atau pemberian lisensi mungkin
menyita sedikit biaya tambahan atas manajemen.
- Kebutuhan Personalia
Kebutuhan personalia juga bervariasi
menurut cara masuk pasar. jenis keterlibatan yang lebih langsung pada.
umumnya menuntut sejumlah personalia internasional yang cakap.
- Kecakapan Teknis
Tersedianya kecakapan teknis di negara
sasaran dalam hal produk, pabrikasi, dan distribusinya adalah penting.
Ketersediaan kecakapan teknis lokal membuatnya menarik untuk dimasuki
dengan suatu komitmenjangka panjang. Situasi inijuga akhirnyajuga
mernfasilitasi pengalihan pengelolaan operasi ke personalia lokal.
- Eksposur Tterhadap Masalah-masalah Asing
Semakin langsung keterlibatan perusahaan
di dalam pasar asing, semakin manajemen mesti berhadapan denganjenis
baru legislasi, regulasi, pajiak, masalah pekerja, dan kcunikan pasar
asing lainnya. jika perusahaan tidak sanggup atau tidak bersedia
berhubungan dengan masalah-masalah tersebut, perusahaan sebaiknya
memilih metode masuk yang membiarkan pihak lain menanganinya.
- Modal
Tersedianya modal ventura (capital venture)
di pasar sasaran merupakan pertimbangan eksternal lainnya. jika
terdapat modal ventura yang memadai di pasar, franchise, sebagai conloh,
akan menjadi lebih mungkin hidup.
- Taraf Internasionalisasi
Taraf internasionalisasi mempengaruhi
pemilihan strategi masuk. Perusahaan yang sangat berniat untuk
internasionalisasi biasanya membentuk sistem distribusi dan pemasaran di
dalam pasarnya yang telah ada di luar negeri, dan perusahaan memasuki
pasar baru dengan nienggunakan strategi-strategi pemberian lisensi
sampai ke pendirian anak perusahaan sehingga mengindikasikan orientasi
jangka panjangnya dan kesediaannya menanggung risiko. Perusahaan dengan
taraf internasionalisasi yang lebih rendah cenderung menggunakan cara
masuk pengeksporan, agen, atau distributor.
- Desakan Terjun ke Kancah lnternasional
Desakan ini sekali waktu mempengaruhi
pemilihan strategi masuk. Urgensi mencuat clari situasi seperti
menciutnya penjualan di pasar domestik, meningkatnya permintaan luar
negeri untuk tipe produk, pertumbuhan umum dalam pasar internasional
tertentu, dan kelebihan kapasitas pabrikasi dan/atau distribusi.
Perusahaan yang berhadapan dengan jenis situasi ini kerap merupakan
perusahaan dengan kadar internasionalisasi yang rendah dan pengalaman
internasional yang sedikit.
- Kemampuan Menanggulangi Risiko Internasional
Kemampuan ini merupakan salah satu faktor
dalam memilih strategi masuk. Risiko internasional mengernuka dari
perubahan kondisi politis, pergeseran dalam postur dan persekutuan
politis, kekacauan perang dan kerusuhan sipil, dan hal-hal sejenis.
Perusahaan yang tidak dipersiapkan untuk mengantisipasi hal-hal seperti
ini dan risiko yang tidak terduga lainnya biasanya menggeser risiko
tersebut kepada pihak lain, seperti agen dan distributor. Perusahaan
yang mempunyai persyaratan keahlian dan pengalaman dalam menangani
risiko internasional lebih memilih strategi-strategi yang melibatkan
investasi langsung.
C. Evaluasi dan Kesimpulan
I. Evaluasi
Kadangkala Manajer ini membuat dua jenis
kekeliruan: pasar asing tidak dapat diterobos dengan satu-satunya cara
masuk yang digunakan, atau pasar akan dimasuki dengan cara masuk yang
tidak tepat. Hanya jika cara masuk awal tersebut tidak laik atau tidak
menguntungkan saja, maka perusahaan mencari cara masuk lainnya yang
dapat berhasil.
Risiko masuk pasar asing dengan jenis
cara masuk yang keliru adalah diminimalkan karena cara-cara yang tidak
berhasil akan ditolak. Selain itu, biaya pengumpulan informasi dan waktu
manajemen dikurangi lantaran tidak semua alternatif potensial diteliti
begitu cara masuk yang berhasil telah ditemukan.
Kelemahan mendasar manajer-manajer menuju
determinasi cara masuk yang paling sesuai antara kemampuan dan
sumbersumber daya perusahaan dengan peluang pasar. Singkatnya, cara
masuk yang berjalan dengan baik boleh jadi bukan merupakan cara masuk
terbaik atau yang paling jitu.
Dalam strategi (strate-gyrule)
menegaskan bahwa perusahaan harus menggunakan cara masuk yang benar.
Ancangan ini mewajibkan bahwa semua alternatif yang mungkin dievaluasi
secara sistematis dan kemudian diperbandingkan. Membandingkan
ancangan-ancangan alternatif dapat diperpelik oleh bermacam-macam
sasaran yang mungkin dimiliki oleh perusahaan di dalam setiap, pasar
asing, dan kadangkala sasaran-sasaran seperti itu bisa jadi tampak tidak
konsisten. Maka dari itu, pengorbanan di antara sasaran harus dibuat.
Hasil akhir analisis ini adalah seperangkat cara masuk laik yang
kemudian akan tergantung pada analisis yang lebih mendalam.
Perbandingan masuk perlu dibuat antara
biaya terproyeksikan dan manfaatnya selaffla periode waktu tertentu.
Karenanya, biaya dan manfaat diharapkan diestimasi, dan hal ini
tergantung pada ketidakpastian-ketidakpastian yang senantiasa berubah.
Cara-cara masuk yang berbeda dipengaruhi oleh risiko politis dan pasar
yang berbeda-beda.
II. Kesimpulan
Beberapa skenario faktor-faktor risiko
internasional yang dapat secara buruk mempengaruhi bisnis yang
diusulkan. Dengan bantuan analisis sensitivitas, perusahaan dapat dengan
cepat menunjuk variabel-variabel kunci di dalam lingkungan yang akan
menentukan hasil dari cara masuk pasar yang diusulkan. Perusahaan
internasional itu kemudian mempunyai peluang untuk memantau secara
cermat perkembangannya. Dengan cara :
- Mengestimasi Penjualan Suatu estimasi yang akurat dari pangsa pasar atau volume penjualan adalah krusial bagi keputusan strategi masuk. Hasil penjualan akan sangat tergantung pada pangsa pasar perusahaan dan besarnya total dan potensi pasar. Pangsa pasar yang bakal digaruk biasanya ditentukan secara kompetitif. Perusahaan asing dapat mempengaruhi pangsa pasar melalui bauran pemasaran yang kuat, yang pada gilirannya tergantung pada tingkat komitmen finansial untuk pengeluaran pemasaran. Berbagai tipe strategi masuk juga memungkinkan sebuah perusahaan asing untuk membidik bermacam-macam. kadar pangsa pasar. Pada umumnya, pengekspor langsung ataupun ticlak langsung mengakibatkan pangsa pasar yang lebih kecil daripada anak perusahaan penjualan lokal atau produksi lokal, disebabkan oleh lemahnya kehadiran pasar. Kehadiran pasar yang lemah ini mengakibatkan hilangnya kendali atas perantara-perantara lokal.
- Potensi pasar tidak tergantung pada pengaruh perusahaan internasional yang mencari cara masuk. Ukuran pasar lokal dikombinasikan dengan pangsa pasar yang diharapkan kerap menentukan hasil dari analisis strategi masuk.
- Mengestimasi Biaya Perusahaan internasional harus menetapkan taksiran biaya dari operasinya di sebuah negara asing berkenaan dengan biaya administratif umum dan pabrikasi. Biaya variabel unit dapat beragam tergantung pada strategi yang dipilih: produksi lokal, perakitan, atau pengeksporan., Untuk membuat biaya seperti itu, analis perlu menyimak biaya bahan baku lokal, tingkat upah lokal, dan tarif atas impor. Biaya tetap yang diperlukan mewakili elemen penting lainnya. Dalam analisis. Biaya administratif cenderung jauh lebih kecil untuk sebuah anak perusahaan penjualan daripada untuk sebuah unit pabrikasi lokal. Melalui penggunaan analis marfin kontribusi, titik impas untuk beberapa tingkat strategi masuk dapat dipertimbangkan. Regulasi pemerintah dan undang-undang dapat pula mempengaruhi biaya-biaya lokal dan secara substansial mengubah biaya dalam jangka waktu tertentu.
- Mengestimasi Tingkat Aset Tingkat aset yang disebar sangatlah mempengaruhi profitabilitas dari setiap strategi masuk. Aset dapat terdiri atas setiap investasi yang dilakukan bersamaan dengan proses masuk ke dalam. pasar baru. Investasi seperti itu dapat meliputi modal kerja dalam bentuk kas, piutans dagang, dan/atau persediaan, atau aktiva tetap seperti tanah, bangunan, mesin, dan perlengkapan. Banyaknya aset yang dibutuhkan sangat tergantung pada tingkat kekhususan strategi masuk yang dipilih. Pengeksporan dan anak perusahaan penjualan membutuhkan suatu investasi modal kerja saja, dengan sedikit dana tambahan untuk fasilitas tetap. Perakitan dan produksi lokal menuntut investasi yang sangat besar. Untuk perbandingan yang memadai dari berbagai strategi masuk, perlu dipertimbangkan penyusunan anggaran modal untuk setiap alternatif.
- Meramalkan Profitabifitas Secara konseptual, perusahaan haruslah memaksimalkan arus mendatang dari pendapatannya, didiskontokan pada biaya modaInya. Perusahaan-perusahaan mungkin menyukai imbalan investasi (return on investment) sebagai suatu pengukuran profitabilitas yang lebih tepat. Profitabilitas tergantung pada tingkat aset, biaya, dan penjualan. Beberapa faktor risiko internasional eksogen mempengaruhi profitabilitas dan karenanya perlu dimasukkan dalam analisis. Hasil analisis seperti itu menentukan pemilihan strategi masuk.
- Konfigurasi Strategi Masuk Dalam kenyataannya, sebagian besar strategi masuk terdiri atas suatu kombinasi dari format-format yang berbeda. Proses pengambilan keputusan kombinasi yang paling baik disebut dengan konfigurasi strategi masuk.
0 komentar:
Posting Komentar