Sistem Informasi Manajemen
PENDAHULUAN
Diskripsi Singkat:
Mata
Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini dirancang untuk memberi
pengetahuan mendasar kepada mahasiswa tentang philosopy dan skills yang
diperlukan bagi pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi yang
berbasis Komputer (computer – based information sistem). Titik berat
pembahasan akan ditekankan pada kecocokan sistem informasi pada kegiatan
organisasi.
Topik-topik
yang akan dibahas dalam mata kuliah ini antara lain mencakup penguasaan
konsep dasar basis data (data base), sistem pendukung keputusan
(decision support sistem) dan expert systems.
TujuanMata Kuliah :
Mata
kuliah SIM ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa
tentang bagaimana memanfaatkan sistem informasi sebagai alat bantu dalam
proses pengambilan keputusan manajemen.
BAB 1
PENGANTAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sebuah
masyarakat yang maju dan berkembang, pada dasarnya tidak akan terlepas
dari apa yang dinamakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya.
Masyarakat modern yang berkembang pada era millenium dua ini merupakan
masyarakat yang menikmati fasilitas dari sebuah perkembangan teknologi
canggih. Dunia seakan menjadi sempit dengan teknologi, tidak ada yang
mampu disembunyikan pada era modern sekarang ini. Mautidak mau, setuju
tidak setuju kemajuan tekhnologi telah memasuki urat nadi kehidupan
manusia.
Maka
saat ini kita lebih mengenal sebagai sebuah era masyarakat informasi
dan tentunya ada masa dimana masyarakat belum mengenal informasi. Dari
hampir semua lini kehidupan manusia dewasa ini telah menggunakan
kecanggihan tekhnologi informasi, baik pada tingkat individual,
kelompok, semua jenis organisasi, pada tingkat negara, dan bahkan dalam
hubungan antar organisasi dan antar negara. Salah satu produk
pekembangan tersebut ialah tumbuhnya disiplin ilmiah baru yang kini
dikenal dengan istilah informatika. Walaupun terbilang masih
baru, namun perkembangannya telah sangat dibutuhkan hampir semua orang,
salah satu kontribusi substansial dan bahkan telah membuka kesadaran
pada perbagai pihak tentang pentingnya informasi sebagai suatu Resource (sumber daya) organisasi yang strategis.
Tentunya
dalam perkembangannya ada suatu proses dalam masyarakat hingga mencapai
sebuah tahapan sebuah sistem informasi yang sedemikian canggih seperti
sekarang ini. Dibawah ini akan dijelaskan tahapan dan perbandingan
perkembangan teknologi informasi di masyarakat :
Masyarakat Pra – Informational
è
adalah masyarakat yang mengolah informasi secara “ traditional “ dalam
arti tidak menggunakan sarana yang bermuatan tekhnologi tinggi atau bisa
dikatakan “manual sistem “
Masyarakat Informational
è
adalah masyarakat yang mengolah berbagai komponen penanganan informasi
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi atau bisa dikatakan “
Computerisasi sistem “.
Arti Penting Perlunyasebuah Sistem Informasi
1.Meningkatnya Kebutuhan masyarakat (konsumen) Tiap hari, terhadap kebutuhan Pokok dan kebutuhan pelengkap lainnya.
2.Tingkat kecerdasan (kemampuan berfikir) masyarakat meningkat searah dengan berkembangnya kualitas pendidikan di masyarakat
3.Kualitas hidup semakin meningkat dan penuh tantangan.
4.Pekerjaan tidak hanya satu (monoton) tetapi semakin banyak dan luas wilayahnya.
5.Kecenderungan Manusia Modern mencari alternatif untuk cadangan masa depan.
6.Orientasi hidup semakin jelas dan pemahaman managerial semakin tinggi.
7.Persaingan hidup semakin ketat dan membutuhkan banyak energi.
8.Kualitas
pekerjaan (hasil karya) berubah interprestasinya dan dituntut setiap
hasil pekerjaan untuk bisa cepat , cerdas, akurat dan segera bisa
dimanfaatkan.
9.Persaingan dunia Usaha makin keras dengan adanya pasar bebas dunia.
Contoh
: Sebuah Perusahaan rokok. Saat pertama didirikan manajer hanya
mengelola semua sistem perusahaan dengan cara manual. Namun setelah
berkembang dan memerlukan perluasan usaha maka yang dikelola manajer
tidak hanya bagian produksi saja, tetapi bagian: personalia,material,
marketing, keuangan dll. Yang membutuhkan penanganan yang maksimal dan
itu tidak bisa dilakukan dengan hanya mengandalkan satu orang tetapi
karyawan yang banyak dari semua cabang yang ada di seluruh dunia. Maka
pentingnya sebuah pengelolaan informasi pada perusahaan rokok tersebut
mutlak diperlukan.
Menurut McLeod, 1995 ( seorang pakar management ) : Seorang manajer mengelola lima jenis sumber daya utama yaitu :
1.Manusia
2.Material
3.Mesin (fasilitas dan energi)
4.Uang (capital)
5.Informasi ( data )
è Maka selain mengelola sumber daya fisik, manajer juga mengelola sumber daya informasi.
èSeorang manajer memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna.
èKemudian
seorang manajer memastikan bahwa orang yang berkompeten dalam
organisasilah yang menerima informasi tersebut dan memanfaatkannya.
è Setelah informasi tersebut tidak lagi bermanfaat, manajer membuang atau menyimpan (sebagai arsip) informasi tersebut dan menggantinya dengan yang baru.
¯Sehingga seluruh aktivitas tersebut mulai dari :
è Memperoleh informasi è menggunakannya seefektif mungkin è dan membuangnya/menyimpan pada saat yang tepat disebut
MANAJEMEN INFORMASI
¯ Dampak Perubahan Dunia Global
Beberapa
tahun yang lalu sedikit sekali organisasi yang memiliki kepedulian
terhadap informasi termasuk bagaimana memperolehnya, mengelola dan
mendistribusikan kedalam seluruh organisasi. Namun karena adanya
perubahan lingkungan bisnis, maka organisasi bisnis tidak bisa
mengabaikan sistem informasi, terdapat kekuatan yang menjadi pendorong
perubahan tersebut :
1.Perubahan ekonomi secara Global ( the emergence and strengthening of the global economy) sehingga terjadi :
a.Manajemen dan pengendalian pada berbagai tempat dibanyak negara.
b.Tingkat persaingan di pasar dunia
c.Unit-unit usaha yang berada di lintas negara
d.Sistem pengiriman produk antar negara.
2.Perubahan ekonomi industrial è elemen penting yang sangat berpengaruh terhadap perubahan ekonomi adalah :
a.Pengetahuan dan informasi yang didasarkan atas nilai ekonomi.
b.Produktivitas
c.Produk dan jasa-jasa baru
d.Kepemimpinan
e.Persaingan berdasarkan waktu
f.Siklus hidup produk yang lebih pendek
g.Basis pengetahuan karyawan yang terbatas.
3. Perubahan
Lingkungan Bisnis juga berpengaruh pada cara mengorganisir dan
mengelola Perusahaan, sehingga dengan Teknologi informasi cara
menciptakan nilai (hasil produksi barang dan jasa) juga berubah.
PadaPerusahaan Tradisional umumnya :
1.Hirarki (jabatan yang berurutan)
2.Sentralistis
3.Pengelolaan struktur yang ditandai dengan prosedur operasi standart.
è Perubahanya pada Perusahaan :
a.struktur organisasi yang mendatar
b.Desentralisasi
c.Fleksibilitas
d.Kebebasan lokasi
e.Biaya transaksi dan koordinasi yang rendah
f.Pemberdayaan
g.Kerjasama team.
ýSISTEM INFORMASI
:Sistem
Informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan, dan yang
berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam
organisasi.
: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia.
:
Data adalah aliran fakta-fakta mentah yang menunjukkan peristiwa yang
terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik sebelum diorganisir dan
ditata menjadi bentuk yang bisa difahami dan digunakan.
Terdapat tiga Aktivitas pada Sistem Infromasi :
1.Input è adalah sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun di luar organisasi untuk diproses dalam suatu sistem ekonomi.
2.Processing è adalah konversi/pemindahan, manipulasi dan analisis input mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manusia.
3.Output è adalah distribusi informasi yang sudah diproses ke anggota organisasi dimana output tersebut akan digunakan.
PERSPEKTIF BISNIS DALAM SISTEM INFORMASI :
Sistem Informasi terdapat dalam ruang lingkup :
1.ORGANISASIè Terdapat tiga elemen kunci yaitu : Orang, Struktur dan prosedur,politik dan kultur.
a.Orang Ø orang
yang ahli pada bidangnya dipekerjakan dan dilatih untuk berbagai fungsi
: termasuk penjualan dan pemasaran, manufaktur, keuangan, akuntansi,
dan sumberdaya manusia.
b.Struktur dan prosedur Ø Struktur
mengacu pada pembagian tugas menurut keahlian orang di setiap
bagiannya. Suatu organisasi mengkoordinasi kerja melalui hierarki yang
tersruktur, formal, dan prosedur operasional yang standart.
c.Politik dan kultur Ø
Tingkatan dan keahlian yang berbeda dalam organisasi menimbulkan
kepentingan dan sudut pandang yang berbeda pula. Hal ini seing
menimbulkan konflik. Konflik juga merupakan dasar bagi politik
organisasi. Sistem informasi muncul dengan berbagai perspektif, konflik,
kompromi dan persetujuan yang semuanya ini merupakan sifat-sifat dari
organisasi.
2.MANAJEMEN è
manajemen menyelesaikan masalah-masalah bisnis dalam lingkungan bisnis,
mereka membuat strategi organisasi untuk merespon, dan mereka
mengalokasikan sumberdaya manusia dan keuangan untuk mencapai strategi
dan mengkoordinasikan pekerjaan. Mereka juga harus melatih kepemimpinan
yang bertanggung jawab.
3.TEKNOLOGI è
teknologi informasi adalahsatu alat bagi manajer untuk menyesuaikan
diri dengan lingkangan usahannya. Teknologi yang dimaksud misalnya
perangkat keras komputer yang digunakan untuk membantu aktivitas : input, processing dan output dalam suatu sistem informasi.
ýSISTEM INFORMASIDALAM ORGANISASI
Keterangan Gambar :
1.Sistem
Informasi pada Tingkat Operasional yakni sistem informasi yang
memonitor aktivitas mendasar dan transaksi dari organisasi. Misal
Kegiatan penjualan,penerimaan kas penjualan. Tabungan, gaji keputusan
kredit, dan aliran bahan baku suatu pabrik.
2.Sistem
Informasi pada Tingkat Pengetahuan yakni sistem informasi yang
mendukung pekerja pengetahuan dan data dalam suatu organisasi. Tujuannya
adalah membantu organisasi mengontrol aliran kertas kerja.
3.Sistem
Informasi pada Tingkat Manjemen yakni sistem informasi yang mendukung
monitoring, pengawasan, pembuatan keputusan, dan aktivitas administratif
manajer.
4.Sistem
Informasi pada Tingkat Strategis yakni sistem informasi yang mendukung
kegiatan perencanaan jangka panjang dari manajemen puncak. Perhatian
utama dari sistem ini adalah menyesuaikan perubahan pada lingkungan
eksternal.
Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi :
1.Tahun
1980-an telah terjadi revolusi pengolahan data, otomatisasi kantor,
telekomunikasi, dan aplikasi lainnya dalam teknologi informasi yang
digunakan dan berpengaruh langsung pada kinerja perusahaan besar maupun
kecil.
2.Tahun
1990-an banyak organisasi yang menerapkan teknologi informasi hampir
pada setiap peningkatan kinerja perusahaan dalam pengawasan
manajerialnya. Contoh : Mesin scanning untuk harga produk pada pasar
swalayan/supermarket, ATM (outomatic teller machine/ anjung tunai mandiri) sebuah mesin transaksi pengambilan uang tunai perbankan langsung secara langsung.
3.Selanjutnya
pada tahun-tahun berikutnya perkembangan ide mendesain sebuah sistem
informasi kian meningkat pesat seperti pada stasiun radio, stasiun
televisi dan surat kabar. Juga pada media telekomunikasi hand phone
dengan fasilitas yang kian canggih dengan permance menarik dan kecil,
tetapi bisa mengakses internet dan hubungan telebanking sistem.
4.Kesempatan
penerapan sistem informasi telah membawa penggunaan teknologi yang
lebih besar daripada sebelumnya. Karena dihadapkan pada permintaan jasa
yang berkembang, kebanyakan departemen sistem informasi telah melakukan
perubahan dramastis dengan dukungan teknologi. Perubahan-perubahan
tersebut diantaranya :
a.Penurunan
waktu pengembangan produk dan biaya pemanufacturan, tehnik yang biasa
digunakan MAP (manufacturing automatic protocol) dan CIM (Computer
intgrated manufacturing
b.Jasa perbankan cross-selling
c.Perbaikan sistem perdagangan eceran
d.Peningkatan akses informasi pelanggan
e.Memungkinkan pencatatan otomatis
f.Mengintegrasikan semua fungsi nilai tambah
g.Kontribusi terhadap persaingan secara keseluruhan.
BAB 2
KOMPONEN DAN STRUKTUR
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
* Batch Procesing (Proses Pengelompokan)
FPada
tahap awal perkembangan komputer , semua pemrosesan komputer
berdasarkan batch-nya (Kelompoknya). Tehnisnya organisasi mengumpulkan tumpukan
traksaksi lalu diolah pada suatu waktu, kemudian dicatat kedalam media
computer yang dapat dibaca, seperti pita magnetik. Selanjutnya secara
fisik dibawa kepusat Komputer dan seluruh persedian diperbaharui melalui
pemrosesan dimana tumpukan data harian ditambah master file persediaan
komputer. Baru setelah itu menghasilkan laporan.
* On – line sistem
FDengan
maksud menghindari kelambatan waktu dalam pemrosesan sistem Batch,
dengan sistem on-line setiap transaksi dimasukkan langsung ke Komputer
ketika terjadi transaksi.
Bidang Aplikasi Pendukung Manajemen :
1.Transaction Procesing System►
Sistem pemrosesan transaction, sistem ini memprose ribuan transaksi
yang terjadi di organisasi setiap hari : penjualan, pembayaran,
penerimaan, mengiriman dan penerimaan barang, sewa beli dll
2.Decision Support System (DSS)►
adalah sistem yang berbasis komputer, biasanya bersifat interaktif,
dirancang untuk membantu manajer atau membuat keputusan yang lain. DSS
memasukkan baik data atau model untukmembantu pembuat keputusan dalam
mengatasi masalah, khususnya masalah yang tidak terstruktur.
3.Group Decision Support System (GSS) ► sistem dirangcang untuk mendukung suatu kelompok tidak hanya individu sistem ini disebut GSS (Group
Decision Support System) atau Electronik Meeting System (EMS) yang
bertujuan untuk memberi keuntungan kekuatan bagi kelompok organisasi
dalam membuat keputusan yang lebih baik dibandingkan dengan keputusan
yang dibuat sendiri.
4.Geographic Information System (GIS) ►
adalah suatu sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
mengumpulkan, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan data
tempat (spatial data). GIS menghubungkan data ke peta yang ada dalam
komputer sehingga karakteristik tempat dari data bisa dihimpun dengan
mudah. GIS seringkali berfungsi sebagai DSS untuk menjalankan tugas
penyeleksian tempat restauran fas food dan penetapan rute pengiriman
barang.
5.Exccutive Information System (EIS) ►
Konsep kunci dari sistem ini adalah mampu mengirim informasi terbaru
tentang keadaan bisnis langsung pada eksekutif puncak. EIS didesain
untuk digunakan secara langsung oleh manajer puncak tanpa bantuan
perantara. EIS menggunakan tampilan grafik, komunikasi, dan metode
penyimpanan data untuk memudahkan para eksekutif dalam mengakses secara
on-line informasi terbaru tentang keadaan organisasi yang dipimpinnya.
Bidang Aplikasi Pendukung Fungsional :
1.Office Automation►
Otomasi kantor melibatkan seperangkatfungsi yang saling berhubungan dan
dapat diintegrasikan dalam sistem tunggal. Fungsi-fungsi yang biasa
dipakai adalah electronic mail, word processing, pengopian, penyimpanan
dokumen, voice mail, desktop publishing.
2.Factory Automation ►melibatkan
seperangkat mesin-mesing yang terkontrol secara numerik (numericsal
controlled machines) yang menggunakan program komputer untuk mengawasi
jalannya mesin-mesin canggih.
3.Computer Integrated Manufacturing (CIM) ►
sistem yang menghubungkan MRP dan mesin yang dikontrol dengan angka
(numerik) memungkinkan tidak hanya membuat jadwa,tapi mengawasi berbagai
mesin yang sedang bekerja.
Bidang Aplikasi Berbasis Teknologi :
1.Aftificial Intelligence (AI)
► Ide AI sendiri berdasarkan pemikiran bahwa bagaimana membuat komputer
melakukan pekerjaan lebih baik dari yang dilakukan manusia. Sistem AI
ini meliputi bahasa Natural, robot, sistem penglihatan dan pendengaran, sistem pakar, dan jaringan neural .
a.Bahasa Naturalð
ditujukan untuk menghasilkan sistem yang mampu menerjemahkan instruksi
manusia ke dalam suatu bahasa yang memungkinkan komputer memahami dan
melaksanakannya.
b.sistem penglihatan dan pendengaran ð melibatkan pembuatan mesin yang memiliki kemampuan melihat atau bicara (atau keduanya) yang mempengaruhi prilaku dasar mereka.
c.Sistem pakar ð (Expert Sistem) berkaitan dengan sistem bangunan yang memasukkan pembuatan keputusan yang logis dari seorang ahli manusia.
d.Jaringan Neural ð yakni sistem terbaru yang mempelajari bagimana sistem nervous bekerja.
2.Virtual Reality ►
sistem yang mengacu pada penggunaan sistem berbasis komputer yang
menciptakan suatu lingkungan yang tampak nyata terhadap satu atau lebih
sensor dari pengguna.
3.Bidang Aplikasi Berbasis Rancang Bangun ►
a.Distibuted System ð
adalah sistem dimana komputer dari beberapa ukuran diletakkan
diberbagai tempatsuatu organisasi menjalankan aktivitas bisnisnya
(kantor pusat,pabrik,toko,gudang,bangunan kantor) dan komputer tersebut
dengan jalur telekomunikasi agar mampu menyokong proses bisnis.
b.Keuntunngan :
1.Pelayanan dan respon yang meningkat terhadap pengguna lokal
2.Perilaku yang membaik karena melibatkan orang dalam (lokal)
3.Kemampuan untuk mengadaptasi struktur organisasi
4.Kemampuan mengelola yang meningkat karena bagian-bagian sistemnya lebih kecil.
5.Biaya penghitungan yang berkurang.
c.Kelemahan:
1.Sangat tergantung pada jalur telkomunikasi
2.Menggunakan teknologi yang relatif baru dan kurang dipahami dengan baik.
3.Resiko pengamanan yang lebih besar karena mudah untuk diakses oleh orang lain
4.Tempat-tempat di dalam yang mungkin berbeda standarnya.
5.Membutuhkan koordinasi yang lebih besar.
6.Biaya komunikasi yang meningkat.
d.Client.Server system ð
adalah sistempemrosesan yang didistribusikan antara komputer server
pusat, seperti minicomputer atau workstation, dengan jumlah komputer
klien, yang biasanya dalam bentuk microkomputer destop.
BAB 3
Sistem Informasi Dan Organisasi
1. PENGERTIAN ORGANISASI
“
Organisasi yaitu kumpulan orang – orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang dilakukan berdasar atas suatu aturan tertentu dan
penjabaran fungsi pekerjaan secara formal serta memiliki struktur
formal, stabil yang membutuhkan sumberdaya dari lingkungan dan
memprosesnya untuk menghasilkan output/keluaran yang maksimal “.
2. Tujuan
a.Secara umum è
Agar proses pekerjaan tercapai dengan cara diatur, disusun sehingga
seluruh pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
b.Secara khusus
1.Bidang agama> meningkatkan pendidikan moral dan iman.
2.Bidang sosial>kemanusiaan
3.Bidang ekonomi > mencari laba
4.Bidang politik> mencari kekuasaan
3.Manfaat
Agar
pelaksanaan tugas dilakukan lebih baik terkoordinir dan tujuan serta
jalannya pekerjaan tercapai secara efektif dan efisien.
4. Asas / prinsip organisasi
a.Asas / prinsip perumusan dan penentuan tujuan
b.Asas / prinsip pembagian kerja
c.Asas / prinsip pendelegasian wewenang
d.Asas / prinsip organisasi
e.Asas / prinsip efisiensi sederhana
f.Asas / prinsip pengawasan umum
5. Struktur Organisasi
a.Struktur Organisasi Garis è Digunakan pada perusahaan / lembaga yang sederhana / kecil
b.Struktur Organisasi Fungsionalè Susunan organisasi yang memberikan gambaran pembagian tugas dan wewenang menurut fungsi pekerjaan
c.Organisasi membutuhkan sistem informasi, agar tujuan dan kepentingan organisasi dapat tercapai.
d.Sebuah
Sistem Informasi agar berhasil dengan baik, maka kita harus mengenali
organisasi dan berupaya mencari bentuk sistem informasi yang paling
sesuai.
Mengapa Perilaku Organisasi Penting Untuk Dipelajari ?
Organisasi
seperti halnya manusia dapat diidentifikasi dari perilakunya. Perilaku
Tersebut dapat positif ataupun negatif. Banyak definisi tentang perilaku
organisasi. Menurut Gibson (1996) perilaku Organisasi adalah sebagai
penelaahan perilaku, sikap, dan prestasi manusia di dalam suatu kerangka
organisasi, penggunaan teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai
disiplin ilmu seperti : psikologi, sosiologi dan antropologi budaya
untuk mempelajari persepsi nilai-nilai, kapasitas belajar dan
tindakan-tindakan individu ketika bekerja didalam kelompok dan didalam
organisasi secara keseluruhan, penganalisisan dampak lingkungan luar
atas organisasi dan sumber daya manusia, misi, tujuan, dan strateginya.
Perilaku Organisasi adalah juga merupakan :
1.Cara berfikir, perilaku yang berada pada diri individu, kelompok dan tingkat organisasi.
2.Perilaku
adalah multidisiplin, yang menggunakan prinsip, model, teori, dan
metode-metode disiplin lain. Perilaku organisasi adalah bidang yang
terus tumbuh dan berkembang dalam kedudukan dan pengaruhnya.
3.Adanya Orientasi Humanistik (humanistik Orientation)yang jelas dalam prilaku organisasi.ð
Manusia dan prilaku mereka, persepsi, kapasitas pembelajaran, perasaan
dan sasaran merupakan hal penting bagi perusahaan/organisasi.
4.Perilaku
Organisasi berorientasi pada Kinerja, menyangkut sebab kinerja rendah
atau tinggi dan bagamana cara meningkatkan kinerja.
5.Lingkungan eksternal memberikan dampak signifikan terhadap prilaku organisasi.
6.Karena
bidang prilaku organisasi sangat tergantung dari disiplin yang dikenal,
maka metode ilmiah menjadi penting dalam mempelajari variabel dan
keterkaitan.
Organisasi Merupakan Sistem sosial:
hubungan
antar individu dan kelompokdalam suatu organisasi menciptakan harapan
bagi prilaku individu. Harapan ini diwujudnya dalam peran-peran tertentu
yang harus dihasilkan. Orang harus memainkan peran seorang pemimpin,
Sementara yang lainnya sebagai yang dipimpin. Manager menengah, karena
mempunyai atasan dan bawahan, harus memainkan dua peran diatas.
Organisasi memiliki kewenangan, status dan kekuasaan dan manusia dalam
organisasi mempunyai beragam kebutuhan dari masing-masing sistem.
Kelompok didalam organisasi juga mempunyai pengaruh yang kuat atas
prilaku individu dan kinerja organisasi.
Struktur dan Desain Organisasi
Untuk
bekerja secara efektif, manajer harus secara jelas memahami struktur
organisasi. Struktur organisasi adalah pola formal aktivitas dan
hubungan antara berbagai subunit organisasi. Didalamnya terkait dengan :
1.Desain Pekerjaan ý
Desain Pekerjaan dihubungkan pada proses dimana manajer
menspesifikasikan isi, metode dan hubungan pekerjaan untuk memenuhi
kepentingan organisasi dan individu, dan harus bisa menjelaskan isi dan
tugas serta posisi pimpinan unit dan hubungan posisi masing-masing
anggota team.
2.Desain Organisasi ýBerkaitan
dengan struktur organisasi secara keseluruhan dan berencana mengubah
filosofi dan orientasi team. Usaha ini akan memberikan suatu struktur
baru dari tugas, wewenang, dan hubungan antar personel yang
dipercayainya akan menghubungkan perilaku individu dan kelompok dalam
meningkatkan kinerja mutu.
3.Proses Organisasi : memberikan
kehidupan terhadap struktur organisasi. Jika proses ini tidak berfungsi
dengan baik, masalah yang tidak diinginkan akan berkembang.
4.Komunikasi : kelangsungan
organisasi tergantung dari kemampuan manajemen menerima, meneruskan dan
bertindak atas informasi. Proses komunikasi menggabungkan organisasi
dengan lingkungan, demikian juga sebaliknya. Informasi mengalir dan dari
organisasi serta di dalam organisasi. Informasi akan menyatukan
aktivitas dalam organisasi.
5.Pengambilan Keputusan : Mutu
pengambilan keputusan di suatu organisasi tergantung atas pemilihan
sasaran yang tepat dan mengidentifikasi cara untuk mencapainya. Dengan
integrasi yang baik antara faktor prilaku dan struktur, manajemen dapat
meningkatkan kemungkinan tercapainya keputusan yang bermutu tinggi.
Organisasi akan sangat tergantung pada keputusan individu maupun
keputusan kelompok. manajemen yang efektif membutuhkan pengetahuaan dan
kedua tipe keputusan tersebut.
6.Karakteristik Struktur Organisasi tersebut adalah :
a.Pembagian tugas yang jelas
b.Hirarki
c.Aturan dan prosedur yang jelas
d.Pertimbangan yang tidak terpisah-pisah (Impartial judgements)
e.Kualifikasi posisi tehnis
f.Efisiensi organisasi yang maksimum
7.Organisasi mempengaruhi sistem informasi :
a.Karena
organisasi akan berpengaruh terhadap sistem informasi melalui
keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajer dan karyawan. Manajer
membuat keputusan tentang desain sistem. Mereka juga menggunakan
teknologi informasi.
b.Sistem
informasi mampu mengubah cara hidup suatu organisasi. Beberapa sistem
informasi mengubah keseimbangan hak, priviliges, kewajiban,
pertanggungjawaban dan perasaan yang telah terbangun sekian lama pada
suatu organisasi.
8.Teknologi Komputer memiliki kemiripan dengan tekhnologi yang lain termasuk didalamnya salah satunya,
9.teknologi Otomotif :
Masyarakat membutuhkan jalan bebas hambatan, mechanic (ahli mesin),
pompa bensin, desainer mesin, polisi dan produsen spare part.
10.Membangun sebuah sistem informasi dalam organisasi : Manajer
mempunyai alasan yang rasional baik menyangkut umum ataupun khusus.
Alasan yang paling pokok bagi manajer untuk memilih menggunakan sistem
adalah untuk mencapai alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan yang
baik. Dampak komputerisasi terhadap organisasi tergantung dari bagian
dan bagaimana manajer membuat keputusan.
Gambar 7
11.SISTEM INFORMASI MEMPENGARUHI ORGANISASI
a.Pada
Teori Ekonomi dan Teori Ekonomi Mikro, dimana membicarakan keterlibatan
sejumlah besar perusahaan di suatu negara dan negara lain dalam skala
bahasan ekonomi mikro dan makro dengan segala aspek perdagangan dalam
lingkup negara dan international. Maka dengan demikian dalm teori
ekonomi mikro teknologi informasi semestinya menghasilkan keikutsertaan
sejumlah manajer menengah dan pekerja khusus yang lebih sedikit yaitu
pada saat teknologi informasi menggantikan tenaga kerja manusia.
b.Teori
Biaya Transaksi : teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam
menurunkan biaya transaksi, dan membuatnya lebih bernilai bagi
perusahaan untuk melakukan kontrak dengan pemasok luar daripada
menggunakan sumber-sumber penawaran dari luar.
c.Teori
Agensi : teknologi informasi memungkinkan bagi organisasi untuk
mengurangi keseluruhan biaya manajemen dan memungkinkan untuk
meningkatkan revenues, sementara manajemen menengah dan
pekerjaan-pekerjaan klerikal dapat dikurangi.
d.Teori
Prilaku : Karena teknologi informasi digunakan untuk mempromosikan
nilai-nilai dan keinginan organisasi. Pengaruh teknologi informasi
adalah sebuah refleksi dari apa yang diorencanakan atau diinginkan
organisasi dan perancang sistem. Dalam model prilaku perusahaan,
pengaruh sistem informasi tidaklah sesederhana dan langsung seperti
model ekonomi.
e.Teori
keputusan dan pengawasan : Fungsi organisasi adalah membuat keputusan
dibawah kondisi yang tidak pasti dan beresiko serta tetap berada dibawah
batasan rasionalitas.
√Maka
seorang manajer senior memungkinkan dapat menggunakan teknologi
infromasiuntuk berhubungan langsung dengan unit operasi tingkat bawah
melalui jaringan telekomunikasi maupun komputer LAN dan meniadakan
manajer perantara tingkat menengah. Secara alternative tekonologi
informasi dapat mendistribusikan informasi kepada pekerja level bawah,
yang selanjutnya dapat membuat keputusan-keputusannya berdasarkan
pengetahuan dan informasi yang dimiliki tanpa intervensi manajemen.
f.Teori Sosiologi : Oligarchi dan Rutin
Teori
sosiologi memfokuskan pada pertumbuhan hirarki, sruktur birokrasi dan
prosedur operasi standart sebagai alat utama bagi organisasi dalam
rangka menghadapi lingkungan yang tidak stabil.
√ Dewasa
ini beberapa organisasi teleh merubah dan mendistribusikan otoritasnya
dari kantor pusat, mengurangi staff, dan menempatkan lebih banyak
kekuasaan pada para manajer divisi dan manajer perusahaan pada tingkat
lokal.Namun organisasi yang lain secara sadar mencari dan mengumpulkan
informasi dari unit-unit operasi dalam jumlah besar. Manajer membuat
keputusan berdasarkan interes yang dimiliki.
g.Teori Post-industrial : bentuk dan struktur yang bermuatan Pengetahuan.
√ Dalam
masyarakat paska industri, yaitu ekonomi paska industri tahun 1960-an.
Sektor pelayanan mendominasi aktivitas perekonomian. Sektor pelayanan
itu sendiri sangat mengutamakan knowledge worker(ilmuan, ahli tehnik,
dan bahkan manajer) dan data worker seperti sekretaris, akuntan atau
sales people. Dalam masyarakat paska ekonomi industri global, industri
manufaktur dipindahkan kenegara-negara berupah rendah dan high skill,
sementara pekerjaan berbasis pengetahuan (knowledge based) tumbuh dengan
cepat di negara-negara maju dengan upah yang tinggi.
h.Teori Budaya : Teknologi Informasi dan Asumsi Dasar.
√ Teknologi
informasi dapat mengancam atau mendukung budaya sebuah organisasi.
Berkembangnya teknologi komputer mikro mengancam manufaktur komputer
mainframe dan para pelanggannya. Sebaliknya, Teknologi informasi dapat
mendukung budaya dalam organisasi, sebagaimana yang terjadi dalam
industri asuransi yang menggunakan teknologi komputer untuk menekan
cost. Khususnya dalam memproses klaim.
i.Teori Politik : Teknologi Informasi sebagi sumber daya Politik
√ Organisasi
dibagi ke dalam sub-sub kelompok fungsional sepertipemasaran, akuntasi,
dan produksi. Kelompok-kelompok inimempunyai nilai (value) yang berbeda
dan mereka bersaing untuk mendapatkan resources, membuat kompetisi dan
konflik. Teori politik menggambarkan sistem informasi sebagai outcome
dari persaingan politik antar sub-sub kelompok untuk mempengaruhi
kebijakan, prosedur, dan resources organisasi.
Faktor – Faktor yang perlu dipertimbangkan pada rencana-rencana sistem, Yaitu :
1.Lingkungan dimana organisasi harus melakukan fungsi
2.Struktur organisasi, Hirarki, spesialisasi, standart prosedur operasi
3.Budaya dan politik organisasi
4.Tipe organisasi
5.Kemampuan mendukung dan memahami top manajemen
6.Level organisasi dimana sistem diadakan
7.Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi sistem
8.Jenis tugas dan keputusan dalam mana sistem informasi didesain
9.Sentimen dan sikap karyawan dalam organisasi yang akan menggunakan sistem informasi
10.Riwayat
organisasi: investasi dalam bidang teknologi informasi yang telah
dilakukan skill yang dimiliki, program-program penting, dan sumber daya
manusia.
Konsep Dasar Sistem
Terdapat 2 kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan sistem, yaitu :
1.
Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem dan
mendefinisikan sistem sebagai jaringan prosedur, metode, dan cara kerja
yang saling berinteraksi dan dilakukan untuk pencapaian suatu tujuan
tertentu.
2.
Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem,
mendefinisikan sebagai kumpulan elemen baik abstrak maupun fisik yang
saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Kedua definisi di atas sama benarnya dan tidak saling bertentangan.
Yang berbeda hanyalah cara pendekatan yang dilakukan pada sistem. Karena
pada hakekatnya setiap komponen sistem, untuk dapat saling berinteraksi
dan untuk dapat mencapai tujuan tertentu harus melakukan sejumlah
prosedur, metode, dan cara kerja yang juga saling berinteraksi. Beberapa
karakteristik sistem informasi adalah sasaran, sumber daya, jaringan
komunikasi, konversi data, masukan data, keluaran informasi, dan
pengguna-pengguna informasi.
2.1.1 Sasaran
Setiap sistem berupaya mencapai satu atau lebih sasaran : artinya,
sasaran merupakan kekuatan pemotivasi yang mengarahkan suatu system.
2.1.2 Masukan – Proses – Keluaran
Masukan
terdiri dari semua arus berwujud (tangible) yang masuk ke dalam sistem
di samping juga dampak tak berwujud (intangible) terhadap sistem.
Keluaran terdiri dari semua arus keluar atau hasil. Dan proses terdiri
dari metode yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Mekanisme kerja dalam suatu sistem dijelaskan dalam gambar berikut :
Gambar 8
Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Sistem
Sasaran sistem mempengaruhi dan sering mengendalikan konten masukan menjadi keluaran.
2.1.3 Lingkungan
Setiap sistem (barangkali kecuali sistem jagad raya) secara fisik
terbatas. Alam yang terletak di luar suatu sistem dinamai lingkungan
sistem. Suatu batas sistem memisahkan sistem itu dengan lingkungannya.
Walaupun batas-batas sistem tertentu tidak kelihatan dan mungkin sukar
ditetapkan secara pasti, setiap sistem pasti dibatasi oleh batas-batas
tertentu.
2.1.4 Saling Kebergantungan
Setiap sistem mempunyai saling kebergantungan. Selain memiliki
subsistem-subsistem yang erat berkaitan, suatu sistem pada dasarnya
merupakan bagian integral dari sistem lain yang lebih besar. Hubungan
antara subsistem dengan sistem dan dengan supersistem dinamai hirarki
sistem.
2.1.5 Jaringan Kerja Sistem
Jaringan kerja sistem menggambarkan macam saling kebergantungan yang
lain. Jaringan kerja (network) terbentuk bilamana sebuah sistem
digabungkan dengan sistem lain yang tingkat hirarkinya sama.
Sistem-sistem yang membentuk jaringan kerja berinteraksi satu sama lain
melalui penghubung (kopling/coupling) atau batas bersama (shared
boundaries) yang dinamakan antarmuka (interfaces). Antarmuka ini
memungkinkan sumber daya mengalir di antara sistem-sistem yang
berinteraksi.
Subsistem-subsistem yang saling bergantung dalam suatu sistem tunggal
juga membentuk jaringan kerja, karena mereka saling berhubungan. Sumber
daya mengalir di antara subsistem-subsistem, dengan keluaran dari satu
subsistem menjadi masukan bagi subsistem lain yang berantarmuka.
Konsep saling kebergantungan sistem ini berguna dalam studi sistem
informasi. Konsep ini mengingatkan analis bahwa sebuah sistem atau
subsistem tidak boleh dilihat secara terpisah dari sistem atau subsistem
lain yang terkait dengannya. Konsep ini juga mengatakan bahwa analis
dapat berpindah ke tingkat sistem yang lebih rendah hirarkinya guna
menyempitkan cakupan analisis.
2.1.6 Kendala
Setiap sistem menghadapi kendala, batasan-batasan intern atau ekstern
yang menentukan konfigurasi atau kemampuan sistem. Batas / boundary
sistem, misalnya, merupakan kendala fisik yang menentukan ukuran dan
bentuk sistem. Dalam beberapa keadaan kendala dapat dihilangkan atau
dikurangi. Cara yang biasa digunakan untuk engurangi kendala yang
mempengaruhi operasi dikenal dengan dekopling (decoupling).
2.1.7 Pengendalian Sebagai Konsep Inti Sistem
Pengendalian dapat dianggap sebagai konsepsi inti sistem, karena faktor
inilah yang menjiwai ide pokok dari pengembangan sebuah sistem dan
sekaligus juga merupakan manifestasi nyata dari tiap sistem.
Sistem-sistem dibentuk secara langsung atau tidak, untuk melakukan
pengendalian, misal :
· Pemerintah dibentuk untuk menentukan apa yang boleh dilakukan dalam masing-masing yuridiksinya.
· Sistem kardiovaskuler bertanggung jawab untuk mengontrol aliran darah dan pendistribusian oksigen dalam tubuh.
Pengendalian bisa berarti menciptakan atau memelihari nilai atau
karakteristik suatu variabel agar selalu berada dalam batas yang telah
ditentukan. Melakukan pengendalian berarti menyebabkan segala sesuatu
berjalan sesuai keinginan atau rencana sehingga suatu tujuan akhir bisa
tercapai. Setiap sistem harus mengatur subsistem-subsistemnya agar dapat
mencapai sasaran. Pengendalian adalah proses regulasi (pengaturan) yang
dilakukan sistem untuk mengoreksi setiap penyimpangan dari rangkaian
langkah menuju sasaran yang diinginkan. Pengendalian anggaran,
pengendalian mutu, pengendalian kredit, dan pengendalian sediaan,
merupakan proses-proses pengendalian yang biasa dilakukan perusahaan.
Pengendalian yang efektif tergantung pada umpan balik. Melalui umpan
balik, keluaran sistem dukur terhadap standar untuk menentukan
penyimpangan, yang kemudian dikoreksi dengan mengubah masukan atau
proses. Pengendalian yang efektif dalam konteks suatu sistem juga
ditegaskan dengan kaidah keragaman keperalihan (law of requisite
Variety). Menurut kaidah ini, sistem yang baik harus memiliki satu atau
lebih mekanisme atau variasi pengendalian untuk menanggulangi setiap
kemungkinan keadaan lepas kendali.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi dibutuhkan oleh manajemen untuk menghindari proses enthropi.
Proses enthropi adalah proses berakhirnya keberadaan suatu sistem
manajemen yang didahului kondisi tanpa pola dan tidak menentu. Informasi
adalah hasil pengolahan data yang dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Data sebagai bahan baku informasi adalah gambaran
kejadian yang berwujud karakter, angka, atau simbol tertentu yang
memiliki arti.
2.2.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berbicara
banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data yang diolah melalui
suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi
tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti
menghasilkan tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
yang ditangkap dianggap sebagai input, diproses kembali melalui model
dan seterusnya membentuk suatu siklus. Menurut John Burch dan Gary
Grudnitski, (“Information Systems Theory and Practice”, John Wiley and
Sons, New York 1986) siklus ini disebut dengan Siklus Informasi
(Information Cycle) atau Siklus Pengolahan Data ( Data Processing
Cycle).
Gambar 9
Gambar 2.2 Siklus informasi
2.2.2 Kualitas Informasi
Agar informasi dapat mempunyai manfaat dalam proses pengambilan
keputusan, informasi harus mempunyai kualitas dan nilai. Kriteria
kualitas informasi adalah :
§ Akurat : yang berarti informasi harus tidak bias atau menyesatkan dan bebas dari kesalahan.
§
Tepat waktu : yang berarti informasi yang sampai kepada penerima tidak
boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah karena harus
cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan teknologi
mutakhir untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkan.
§ Relevan : yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi pihak yang menerimanya.
2.2.3 Konsep Umpan Balik Informasi
Konsep umpan balik informasi menjelaskan perihal pencarian sasaran dan
saling mempengaruhi antar bagian sistem yang mengkoreksi dengan
sendirinya. Pada dasarnya konsep umpan balik ini berkaitan dengan cara
informasi digunakan untuk maksud pengendalian. Pengendalian sebagai
konsepsi inti sistem sangat membutuhkan umpan balik informasi. Informasi
tentang mekanisme sistem atau input sistem jika perlu, untuk menjaga
agar sistem bekerja sesuai dengan rencana pencapaian sistem.
2.2.4 Pendekatan Sistem Dalam Pertukaran Informasi
Pendekatan sistem adalah suatu gagasan yang bersumber pada paham
sinergistik yang menyatakan bahwa total keluaran suatu organisasi dapat
ditingkatkan jika bagian-bagian komponennya dapat diintegrasikan.
Penerapan konsep umpan balik informasi, yang juga merupakan pengertian
dasar pendekatan sistem, selaras dengan paham sinergistik.
Pada masa lalu, efektivitas organisasi bisnis berada di bawah titip
optimum kaarena terhambatnya komunikasi, yang dapat disebabkan oleh
birokrasi atau ketiadaan teknologi. Dewasa ini ketika kemajuan teknologi
yang semakin pesat menyebabkan umur hidup relatif bertambah pendek,
organisasi bisnis mulai membutuhkan suatu sistem yang bisa
mengintegrasikan bagian atau sub sistem yang ada, melalui pertukaran
informasi agar tetap hidup.
Pendekatan sistem diperlukan untuk mengubah mekanisme pertukaran
informasi antara setiap bagian sistem yang terhubungkan melalui jalur
kewenangan klasik, agar menjadi hubungan informasi antar setiap bagian
sistem secara terintegrasi.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi diperoleh dari sistem
informasi (information systems) atau disebut juga processing systems
atau information processing systems atau information-generating systems.
Menurut Robert K. Leitch dan K. Roscoe Davis, (“Accounting Information
Systems”, Prentice-Hall, New Jersey, 1983) hal 6 Sistem Informasi adalah
:
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski, (“Information Systems Theory and
Practice”, John Wiley and Sons, New York, 1986) mengemukakan bahwa
sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya sebagai
blok bangunan (block building).
Block building ini kemudian dibagi menjadi :
1 Blok masukan (input block)
2 Blok model (model block)
3 Blok keluaran (output block)
4 Blok teknologi (technology block)
5 Blok basis data (data base block)
6 Blok kendali (controls block)
Gambar 10
Gambar 2.3 Blok Bangunan
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Dalam organisasi bisnis, harus ada hubungan timbal balik dan
keterkaitan yang erat antara setiap fungsi manajemen dengan setiap
teknik manejemen agar kondisi sinergi bisa tercapai. Fungsi manajemen
menjelaskan apa yang dilakukan dan bagaimana mengendalikan sumber daya
agar tujuan bisa dicapai dari dalam melakukan hal ini bersandar pada
pengetahuan teknik manajemen. Untuk mewujudkan keterkaitan antara setiap
fungsi manajemen dengan setiap teknik manajemen, dibutuhkan sistem
informasi manajemen yang akan melingkupi seluruh fungsi dan teknik
manajemen. Sistem Informasi Manajemen ini bertugas mengumpulkan,
menyimpan dan mengolah data untuk akhirnya menyajikan informasi kepada
semua tingkatan manajemen berkaitan dengan fungsi manajemen dalam
pengelolaan sumber daya. Sistem informasi manajemen bertujuan menunjang
proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan fungsi manajemen pada
berbagai tingkatan manajemen, dengan mewujudkan hubungan timbal balik
dan keterkaitan informasi antar bagian organisasi sehingga sinergi
organisasi dapat tercapai.
Gregory M. Scott, (“Prcinciples of Management Information Systems”,
McGraw-Hill, New York, 1986) mengemukakan pengertian Sistem Informasi
Manajemen adalah sebagai berikut :
Sistem
Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi-interaksi
sistem-sistem informasi yang menyediakan infromasi baik untuk kebutuhan
manajerial maupun kebutuhan operasi.
Sedangkan Barry E. Cushing, (“Accounting Information Systems and
Bussiness Organizations”, Addison Wesley Publishing Company,
Philippines, 1974) mengemukakan pengertian Sistem Informasi Manajemen
adalah sebagai berikut :
Sistem
Informasi Manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya
modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan
mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Menurut Frederick H. Wu, (“Accounting Information Systems Theory and
Practice”, (International Student Edition: Tokyo: McGraw-Hill Japan,
1984), pengertian Sistem Informasi Manajemen adalah :
Kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
Menurut Gordon B. Davis, (“Management Information Systems: Conceptual
Foundations, Structures and Development”, International Student Edition,
McGraw-Hill, Kogakusha, 1974) Sistem Informasi Manajemen adalah :
Sistem
manusia/mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi,
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Menurut Raymond McLeod, Jr., (“Sistem Informasi Manajemen: Studi Sistem
Informasi Berbasis Komputer”, PT. Prenhallindo, Jakarta, —- ) hal. 30
menyatakan pengertian Sistem Informasi Manajemen sebagai berikut :
Sistem
Informasi Manajemen adalah suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan sistem
serupa
Model Sistem Informasi Manajemen menurut Raymond McLeod, Jr. ini dapat digambarkan modelnya sebagai berikut :
Model Sistem Informasi Manajemen menurut Raymond McLeod, Jr. ini dapat digambarkan modelnya sebagai berikut :
Gambar 11
Model Sistem Informasi Manajemen Raymond McLeod, Jr.
Model Sistem Informasi Manajemen Raymond McLeod, Jr.
0 komentar:
Posting Komentar