Ekonomi merupakan
salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang
dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu
οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos)
yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi
diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan
alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut
kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Inggris: scarcity).
1. Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi
Meskipun
manusia membutuhkan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari, tetapi manusia tetap memiliki hak untuk menentukan
nasibnya sendiri. Secara pribadi, manusia harus memenuhi kebutuhan dan
keinginan hidupnya.
Kita
tentu paham bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka
ragam. Setiap manusia butuh makan dan minum agar tetap hidup serta
membutuhkan pakaian untuk menutupi auratnya. Manusia juga butuh rumah
sebagai tempat berlindung. Pendidikan, kesehatan, hiburan, dan kebutuhan
lainnya juga diperlukan manusia agar hidup lebih layak.
Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia butuh uang.
Untuk mendapatkan uang, manusia harus bekerja. Setelah bekerja dan
mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi
kebutuhannya. Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk
kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi, manusia selalu penuh
perhitungan dalam hidupnya. Karena itulah manusia disebut makhluk
ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu memikirkan upaya untuk
memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.
Sebagai
makhluk ekonomi manusia selalu bertindak rasional yaitu selalu
memperhitungkan sebab akibat dalam mengambil suatu keputusan dalam
rangka pemenuhan kebutuhannya sehingga tidak merugikan dirinya sendiri.
Namun makhluk ekonomi bukanlah makhluk egois yang hanya mementingkan
dirinya sendiri dan mengorbankan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya,
ia tetap bertindak sebagai makhluk sosial.
Manusia sebagai makhluk ekonomi memiliki ciri- ciri yaitu:
- Cenderung melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri
- Cenderung melakukan tindakan ekonomi secara efisien ( selalu memikirkan perbandingan antara apa yang dikeluarkan dengan apa yang akan dihasilkan).
- Cenderung memilih suatu kegiatan yang paling dekat dengan pencapaian tujuan yang diinginkan.
Ketiga
kecenderungan ini disebabkan karena kebutuhan atau keinginan manusia
yang selalu bertambah sedangkan sumberdaya / pemuas kebutuhan sifatnya
terbatas.
Adapun faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya adalah:
A.Faktor Intern:
- Sikap dan gaya hidup
- Selera
- Pendapatan
- Intensitas kebutuhan
B.Faktor Ekstern
- lingkungan
- Adat istiadat
- Kebijakan pemerintah
- Mode / Trend
- Kemajuan teknologi dan kebudayaan
- Keadaan alam
2. Definisi Ekonomi
Ilmu
ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas
liputannya. Oleh sebab itu sangatlah sukar untuk membuat definisi yang
akan memberikan gambaran yang tepat mengenai analisis-analisis yang
diliputi oleh ilmu ekonomi. Namun demikian ini tidaklah berarti bahwa
suatu definisi yang secara ringkas mengenai bidang studi ilmu ekonomi
sama sekali tidak dapat dilakukan. Dalam usaha untuk memberi gambaran
ringkas mengenai bidang studi ilmu ekonomi, definisi ilmu tersebut
selalu dihubungkan kepada keadaan ketidakseimbangan di antara (i)
kemampuan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa, dan
(ii) keinginan masyarakat untuk mendapat barang dan jasa.
Dalam
bagian yang terdahulu telah ditunjukkan bahwa faktor-faktor produksi
tidak mampu menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi sebuah kebutuhan
yang wujud dalam perekonomian. Oleh sebab itu setiap individu,
perusahaan atau masyarakat/ negara harus membuat pilihan-pilihan. Kebanyakan ahli ekonomi selalu mendefinisikan ilmu ekonomi berdasarkan kepad kenyataan tersebut. Sebagai contoh, Profesor P.A Samuelson,
salah seorang ahli ekonomi yang terkemuka di dunia yang menerima hadiah
Nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970 memberikan definisi ilmu
ekonomi secara berikut:
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
Dalam
menganalisis cara-cara individu dan masyarakat membuat pilihan,
dimisalkan bahwa pilihan-pilihan mereka dipertimbangkan secara rasional.
Berdasarkan pemisilan ini maka dalam menggunakan sumber-sumber daya,
individu dan masyarakat akan berusaha memaksimumkan kepuasan dan kemakmurannya.
Dengan demikian persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi
pada hakikatnya bertujuan untuk menjawab pertanyaan berikut:
Bagaimanakah caranya menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar penggunaan tersebut akan memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu dan masyarakat?
2.1. Pengertian Ekonomi Menurut Para Ahli
Adam Smith. Adam Smith adalah seorang filsuf berkebangsaan Skotlandia. Teori ekonomi yang diartikannya adalah laissez faire,
yaitu teori ekonomi pasar bebas. Dan didalam bukunya Pengertian
Ekonomui adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan
negara.
Abraham Maslow.
Abraham Maslow merupakan seorang psikolog dari Amerika. Selain itu
beliau juga terkenal akan pengertian ekonominya. Abraham Maslow membuat
sebuah teori hierarchy of needs. Didalam teorinya ia menyimpulkan ada lima kebutuhan dasar manusia. yaitu:
- Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya. - Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya. - Kebutuhan Sosial Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
- Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya. - Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
Paul A. Samuelson.
Paul A. Samuelson seorang ekonom dari Amerika yang mendapat penghargaan
nobel dalam bidang ekonomi di tahun 1970. Ia juga telah memenangkan John Bates Clark Award
pada tahun 1947 karena beliau menunjukkan karya yang brilian pada
usiany ayang kurang dari 40 tahun. Didalam bukunya yang berjudul Foundations of Economic Analysis,
beliau berpendapat pengertian ekonomi merupakan cara-cara yang
dilakukan manusia dan memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk
memperoleh berbagai komoditi dan memdistribusikan untuk dikonsumsi oleh
masyarakat.
John Stuart Mill. John Stuart Mill seorang ekonom, filsuf dan penjabat senior di sebuah perusahaan East-India
berkebangsaaan Inggris. John Stuart Mill mengartikan pengertian ekonomi
adalah praktek ilmiah tentang pengeluaran dan penagihan keuangan.
Hermawan Kartajaya. Hermawan Kartajaya seorang Ahli Pemasaran yang dikenal masyarakat dunia. Ia mengemukakan pengertian ekonomi yaitu platform dimana sektor industri melekat diatasnya.
3. Sejarah Ekonomi
Sejarah Perkembangan Ekonomi
adalah suatu pemikiran kapitalisme yang terlebih dahulu yang harus
dilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunani
kuno sampai era sekarang. Aristoteles adalah yang pertama kali
memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan di antaranya antara
yang bersifat "natural" atau "unnatural". Transaksi natural terkait
dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi
jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural
bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas.
Dia menjelaskan bahwa kekayaan unnatural tak berbatas karena dia menjadi
akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang
lain yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh dati transaksi ini disebutkan
adalah perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai "unnatural"
dan bahkan tidak bermoral. Pandangannya ini kelak akan banyak dipuji
oleh para penulis Kristen di Abad Pertengahan.
3.1. Perkembangan Awal
Chanakya
(c. 350-275 BC) adalah tokoh berikutnya. Dia sering mendapat julukan
sebagai Indian Machiavelli. Dia adalah professor ilmu politik pada
Takshashila University dari India kuno dan kemudian menjadi Prime
Minister dari kerajaan Mauryan yang dipimpin oleh Chandragupta Maurya.
Dia menulis karya yang berjudul Arthashastra (Ilmu mendapatkan materi)
yang dapat dianggap sebagai pendahulu dari Machiavelli's The Prince.
Banyak masalah yang dibahas dalam karya itu masih relevan sampai
sekarang, termasuk diskusi tentang bagaiamana konsep manajemen yang
efisien dan solid, dan juga masalah etika di bidang ekonomi. Chanakya
juga berfokus pada isu kesejahteraan seperti redistribusi kekayaan pada
kaum papa dan etika kolektif yang dapat mengikat kebersamaan masyarakat.
Tokoh
pemikir Islam juga memberikan sumbangsih pada pemahaman di bidang
ekonomi. ibn Khaldun dari Tunis (1332–1406) menulis masalah teori
ekonomi dan politik dalam karyanya Prolegomena, menunjukkan bagaimana
kepadatan populasi adalah terkait dengan pembagian tenaga kerja yang
dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang sebaliknya mengakibatkan pada
penambahan populasi dalam sebuah lingkaran. Dia juga memperkenalkan
konsep yang biasa disebut dengan Khaldun-Laffer Curve (keterkaitan
antara tingkat pajak dan pendapatan pajak dalam kurva berbentuk huruf
U).
Perintis
pemikiran barat di bidang ekonomi terkait dengan debat scholastic
theological selama Middle Ages. Masalah yang penting adalah tentang
penentuan harga barang. Penganut Katolik dan Protestan terlibat dalam
perdebatan tentang apa itu yang disebut “harga yang adil” di dalam
ekonomi pasar. Kaum skolastik Spanyol pada abad 16 mengatakan bahwa
harga yang adil tak lain adalah harga pasar umum dan mereka umumnya
mendukung filsafat laissez faire.
Selanjutnya
pada era Reformation pada 16th century, ide tentang perdagangan bebas
muncul yang kemudian diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau
Grotius. Kebijakan ekonomi di Europe selama akhir Middle Ages dan awal
Renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang yang
ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran ekonomi diatur
dengan hukum feudal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu
juga pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan religious dalam
masalah penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti itu didesain untuk
mendorong perdagangan pada wilayah tertentu. Karena pentingnya kedudukan
sosial, aturan-aturan terkait kemewahan dijalankan, pengaturan pakaian
dan perumahan meliputi gaya yang diperbolehkan, material yang digunakan
dan frekuensi pembelian bagi masing-masing kelas yang berbeda.
Niccolò
Machiavelli dalam karyanya The Prince adalah penulis pertama yang
menyusun teori kebijakan ekonomi dalam bentuk nasihat. Dia melakukannya
dengan menyatakan bahwa para bangsawan dan republik harus membatasi
pengeluarannya, dan mencegah penjarahan oleh kaum yang punya maupun oleh
kaum kebanyakan. Dengan cara itu maka negara akan dilihat sebagai
“murah hati” karena tidak menjadi beban berat bagi warganya. Selama masa
Early Modern period, mercantilists hampir dapat merumuskan suatu teori
ekonomi tersendiri. Perbedaan ini tercermin dari munculnya negara bangsa
di kawasan Eropa Barat yang menekankan pada balance of payments.
Tahap
ini kerapkali disebut sebagai tahap paling awal dari perkembangan
modern capitalism yang berlangsung pada periode antara abad 16th dan
18th, kerap disebut sebagai merchant capitalism dan mercantilism.
Babakan ini terkait dengan geographic discoveries oleh merchant overseas
traders, terutama dari England dan Low Countries; European colonization
of the Americas; dan pertumbuhan yang cepat dari perdagangan luar
negeri. Hal ini memunculkan kelas bourgeoisie dan menenggelamkan feudal
system yang sebelumnya.
Selama
the Enlightenment, physiocrats Perancis adalah yang pertama kali
memahami ekonomi berdiri sendiri. Salah satu tokoh yang terpenting
adalah Francois Quesnay. Diagram ciptaannya yang terkenal, tableau
economique, oleh kawan-kawannya dianggap sebagai salah satu temuan
ekonomi terbesar setelah tulisan dan uang. Diagram zig-zag ini dipuji
sebagai rintisan awal bagi pengembangan banyak tabel dalam ekonomi
modern, ekonometrik, multiplier Keynes, analisis input-output, diagram
aliran sirkular dan model keseimbangan umum Walras.
Tokoh
lain dalam periode ini adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot, dan
Etienne Bonnot de Condillac. Richard Cantillon (1680-1734) oleh beberapa
sejarawan ekonomi dianggap sebagai bapak ekonomi yang sebenarnya.
Bukunya Essay on the Naturof Commerce ini General (1755, terbit setelah
dia wafat) menekankan pada mekanisme otomatis dalam pasar yakni
penawaran dan permintaan, peran vital dari kewirausahaan, dan analisis
inflasi moneter “pra-Austrian” yang canggih yakni tentang bagaimana
inflasi bukan hanya menaikkan harga tetapi juga mengubah pola
pengeluaran.
Jaques
Turgot (1727-81) adalah pendukung laissez faire, pernah menjadi menteri
keuangan dalam pemerintahan Louis XVI dan membubarkan serikat kerja
(guild), menghapus semua larangan perdagangan gandum dan mempertahankan
anggaran berimbang. Dia terkenal dekat dengan raja meskipun akhirnya
dipecat pada 1776. Karyanya Reflection on the Formation and Distribution
of Wealth menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perekonomian.
Sebagai seorang physiocrats, Turgot membela pertanian sebagai sektor
paling produktif dalam ekonomi. Karyanya yang terang ini memberikan
pemahaman yang baik tentang preferensi waktu, kapital dan suku bunga,
dan peran enterpreneur-kapitalis dalam ekonomi kompetetitif.
Etienne
Bonnot de Condillac (1714-80) adalah orang yang membela Turgot di
saat-saat sulit tahun 1775 ketika dia menghadapi kerusuhan pangan saat
menjabat sebagai menteri keuangan. Codillac juga merupakan seorang
pendukung perdagangan bebas. Karyanya Commerce and Government (terbit
sebulan sebelum The Wealth of Nation, 1776) mencakup gagasan ekonomi
yang sangat maju. Dia mengakui manufaktur sebagai sektor produktif,
perdagangan sebagai representasi nilai yang tak seimbang dimana kedua
belah pihak bisa mendapat keuntungan, dan mengakui bahwa harga
ditentukan oelh nilai guna, bukan nilai kerja.
Tokoh
lainnya, Anders Chydenius (1729–1803) menulis buku The National Gain
pada 1765 yang menerangkan ide tentang kemerdekaan dalam perdagangan dan
industri dan menyelidiki hubungan antara ekonomi dan masyarakat dan
meletakkan dasar liberalism, sebelas tahun sebelum Adam Smith menulis
hal yang sama namun lebih komprehensif dalamThe Wealth of Nations.
Menurut Chydenius, democracy, kesetaraan dan penghormatan pada hak asasi
manusia adalah jalan satu-satunya untuk kemajuan dan kebahagiaan bagi
seluruh anggota masyarakat.
3.2. Ekonomi Modern
Pemikiran
ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith's
The Wealth of Nations, pada 1776, walaupun pemikir lainnya yang lebih
dulu juga memberikan kontribusi yang tidak sedikit. Ide utama yang
diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai penyedia barang dan
pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi barang
dan jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk melakukan
spesialisasi dan peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan nilai
lebih dengan tenaga kerja yang tetap. Smith's thesis berkeyakinan bahwa
sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan menjalankan
aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-sendiri tanpa harus
mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai
"invisible hand" dan masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan
capitalism itu sendiri.
Smith
adalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics dengan
kontributor utama John Stuart Mill and David Ricardo. John Stuart Mill,
pada awal hingga pertengahan abad 19th, berfokus pada "wealth" yang
didefinisikannya secara khusus dalam kaitannya dengan nilai tukar obyek
atau yang sekarang disebut dengan price.
Pertengahan
abad 18th menunjukkan peningkatan pada industrial capitalism, memberi
kemungkinan bagi akumulasi modal yang luas di bawah fase perdagangan dan
investasi pada mesin-mesin produksi. Industrial capitalism, yang
dicatat oleh Marx mulai dari pertigaan akhir abad 18th, menandai
perkembangan dari the factory system of manufacturing, dengan ciri utama
complex division of labor dan routinization of work tasks; dan akhirnya
memantapkan dominasi global dari capitalist mode of production.
Hasil
dari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana industrialist
menggantikan posisi penting dari merchant dalam capitalist system dan
mengakibatkan penurunan traditional handicraft skills dari artisans,
guilds, dan journeymen. Juga selam masa ini, capitalism menandai
perubahan hubungan antara British landowning gentry dan peasants,
meningkatkan produksi dari cash crops untuk pasar lebih daripada yang
digunakan untuk feudal manor. Surplus ini dihasilkan dengan peningkatan
commercial agriculture sehingga mendorong peningkatan mechanization of
agriculture.
Peningakatan
industrial capitalism juga terkait dengan penurunan mercantilism.
Pertengahan hingga akhir abad sembilan belas Britain dianggap sebagai
contoh klasik dari laissez-faire capitalism. Laissez-faire mendapatkan
momentum oleh mercantilism di Britain pada 1840s dengan persetujuan Corn
Laws dan Navigation Acts. Sejalan dengan ajaran classical political
economists, dipimpin oleh Adam Smith dan David Ricardo, Britain
memunculkan liberalism, mendorong kompetisi dan perkembangan market
economy.
Pada
abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi
distribusi sosial dari sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga
pemikiran socialism dan egalitarianism, dengan menggunakan pendekatan
sistematis pada logika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel
untuk menghasilkan Das Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang
mengkritik ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist
berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh
classical economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian dikembangkan
oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah
berlandaskan pada exploitation kelas pekerja: pendapatan yang diterima
mereka selalu lebih rendah dari nilai pekerjaan yang dihasilkannya, dan
selisih itu diambil oleh capitalist dalam bentuk profit.
Pada
akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar berada di
tangan financiers. Masa ini biasa disebut sebagai "finance capitalism,"
dicirikan dengan subordination proses produksi ke dalam accumulation of
money profits dalam financial system. Penampakan utama capitalism pada
masa ini mencakup establishment of huge industrial cartels atau
monopolies; kepemilikan dan management dari industry oleh financiers
berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari complex system
banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital melalui
kepemilikan stock. Tampak meningkat juga industri besar dan tanah
menjadi subject of profit dan loss oleh financial speculators. Akhir
abad 19th juga muncul "marginal revolution" yang meningkatkan dasar
pemahaman ekonomi mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan
opportunity cost. Lebih lanjut, Carl Menger menyebarkan gagasan tentang
kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan yang
dibuat pada margins of economic activity.
Akhir
19th dan awal 20th capitalism juga disebutkan segagai era "monopoly
capitalism," ditandai oleh pergerakan dari laissez-faire phase of
capitalism menjadi the concentration of capital hingga mencapai large
monopolistic atau oligopolistic holdings oleh banks and financiers, dan
dicirikan oleh pertumbuhan corporations dan pembagian labor terpisah
dari shareholders, owners, dan managers.
3.3. Perkembangan Ekonomi Saat Ini
Perkembangan
selanjutnya ekonomi menjadi lebih bersifat statistical, dan studi
tentang econometrics menjadi penting. Statistik memperlakukan price,
unemployment, money supply dan variabel lainnya serta perbandingan antar
variabel-variabel ini, menjadi sentral dari penulisan ekonomi dan
menjadi bahan diskusi utama dalam lapangan ekonomi. Pada quarter
terakhir abad 19th, kemunculan dari large industrial trusts mendorong
legislation di U.S. untuk mengurangi monopolistic tendencies dari masa
ini. Secara berangsur-angsur, U.S. federal government memainkan peranan
yang lebih besar dalam menghasilkan antitrust laws dan regulation of
industrial standards untuk key industries of special public concern.
Pada akhir abad 19th, economic depressions dan boom and bust business
cycles menjadi masalah yang tak terselesaikan. Long Depression dari
1870s dan 1880s dan Great Depression dari 1930s berakibat pada nyaris
keseluruhan capitalist world, dan menghasilkan pembahasan tentang
prospek jangka panjang capitalism. Selama masa 1930s, Marxist
commentators seringkali meyakinkan kemungkinan penurunan atau kegagalan
capitalism, dengan merujuk pada kemampuan Soviet Union untuk menghindari
akibat dari global depression.
Macroeconomics
mulai dipisahkan dari microeconomics oleh John Maynard Keynes pada
1920s, dan menjadi kesepakatan bersama pada 1930s oleh Keynes dan
lainnya, terutama John Hicks. Mereka mendapat ketenaran karena
gagasannya dalam mengatasi Great Depression. Keynes adalah tokoh penting
dalam gagasan pentingnya keberadaaan central banking dan campur tangan
pemerintah dalam hubungan ekonomi. Karyanya "General Theory of
Employment, Interest and Money" menyampaikan kritik terhadap ekonomi
klasik dan juga mengusulkan metode untuk management of aggregate demand.
Pada masa sesudah global depression pada 1930s, negara memainkan
peranan yang penting pada capitalistic system di hampir sebagian besar
kawasan dunia. Pada 1929, sebagai contoh, total pengeluaran U.S.
government (federal, state, and local) berjumlah kurang dari
sepersepuluh dari GNP; pada 1970s mereka berjumlah mencapai sepertiga.
Peningkatan yang sama tampak pada industrialized capitalist economies,
sepreti France misalnya, telah mencapai ratios of government
expenditures dari GNP yang lebih tinggi dibandingkan United States.
Sistem economies ini seringkali disebut dengan "mixed economies."
Selama
periode postwar boom, penampakan yang luasa dari new analytical tools
dalam social sciences dikembangkan untuk menjelaskan social dan economic
trends dari masa ini, mencakup konsep post-industrial society dan
welfare statism. Phase dari capitalism sejak awal masa postwar hingga
1970s memiliki sesuatu yang kerap disebut sebagai “state capitalism”,
terutama oleh Marxian thinkers.
Banyak
economists menggunakan kombinasi dari Neoclassical microeconomics dan
Keynesian macroeconomics. Kombinasi ini, yang sering disebut sebagai
Neoclassical synthesis, dominan pada pengajaran dan kebijakan publik
pada masa sesudah World War II hingga akhir 1970s. pemikiran
neoclassical mendapat bantahan dari monetarism, dibentuk pada akhir
1940s dan awal 1950s oleh Milton Friedman yang dikaitkan dengan
University of Chicago dan juga supply-side economics.
Pada
akhir abad 20th terdapat pergeseran wilayah kajian dari yang semula
berbasis price menjadi berbasis risk, keberadaan pelaku ekonomi yang
tidak sempurna dan perlakuan terhadap ekonomi seperti biological
science, lebih menyerupai norma evolutionary dibandingkan pertukaran
yang abstract. Pemahaman akan risk menjadi signifikan dipandang sebagai
variasi price over time yang ternyata lebih penting dibanding actual
price. Hal ini berlaku pada financial economics dimana risk-return
tradeoffs menjadi keputusan penting yang harus dibuat.
Masa
postwar boom yang lama berakhir pada 1970s dengan adanya economic
crises experienced mengikuti 1973 oil crisis. “stagflation” dari 1970s
mendorong banyak economic commentators politicians untuk memunculkan
neoliberal policy diilhami oleh laissez-faire capitalism dan classical
liberalism dari abad 19th, terutama dalam pengaruh Friedrich Hayek dan
Milton Friedman. Terutama, monetarism, sebuah theoretical alternative
dari Keynesianism yang lebih compatible dengan laissez-faire, mendapat
dukungan yang meningkat increasing dalam capitalist world, terutama
dibawah kepemimpinan Ronald Reagan di U.S. dan Margaret Thatcher di UK
pada 1980s.
Area
perkembangan yang paling pesat kemudian adalah studi tentang informasi
dan keputusan. Contoh pemikiran ini seperti yang dikemukakan oleh Joseph
Stiglitz. Masalah-masalah ketidakseimbangan informasi dan kejahatan
moral dibahas disini seperti karena memengaruhi modern economic dan
menghasilkan dilema-dilema seperti executive stock options, insurance
markets, dan Third-World debt relief.
4. Ruang Lingkup Ekonomi
Ekonomi
merupakan bidang disiplin yang kurang jelas batasan–batasannya, karena
mencakup terlalu banyak hal. Batasan selalu berubah–ubah, dan definisi
yang digunakan pun sering merupakan subjek yang kontroversial sifatnya.
Setiap orang menafsirkannya berbeda–beda, bahkan sesama ahli ekonomi pun
sering dijumpai ketidak sepakatan.Pada dasarnya semua orang terlibat
dalam kegiatan ekonomi, jadi setiap orang perlu mempelajari ilmu ekonomi
baik secara formal maupun non formal. Di Universitas/Pendidikan Tinggi,
pengajaran ilmu ekonomi dibagi 3 yaitu:
a. Ilmu ekonomi teori atau ilmu ekonomi murni :
- Pengantar Ekonomi
- Teori Ekonomi Makro
- Teori Ekonomi Mikro
b. Ilmu Ekonomi Terapan :
- Ekonomi Internasional
- Ekonomi Pertanian
- Ekonomi Tehnik
5. Cabang-Cabang Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas cakupannya. Dibawah ini adalah cabang-cabang ilmu ekonomi:
- Ilmu ekonomi pembangunan merupakan teori ekonomi yang mengacu pada masalah-masalah perkembangan ekonomi yang sifatnya dinamis.
- Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat produksi, harga, dan hubungan perdagangan/ pembayaran internasional.
- Ekonomi Sumber Daya Manusia merupakan teori ekonomi yang menganalisis sumber daya manusia. Sumber daya manusia (human resources) mengandung dua pengertian: (1) sumber daya manusia mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal ini SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan seseorang dalam waktu tertentu unutk menghasilkan barang dan jasa; dan (2) SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja.
- Ilmu ekonomi regional atau ilmu ekonomi wilayah adalah suatu cabang dari ilmu ekonomi yang dalam pembahasannya memasukkan unsur perbedaan potensi satu wilayah dengan wilayah lain. Ekonomi regional menganalisis suatu wilayah dengan potensinya yang beragam dan bagaimana mengatur suatu kebijakan yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi seluruh wilayah.
- Ilmu bumi ekonomi adalah ilmu yang mempelajari keberadaan suatu kegiatan di suatu lokasi dan bagaimana wilayah sekitarnya bereaksi atas kegiatan tersebut. Ilmu bumi ekonomi menggarap kegiatan secara individual, yaitu mempelajari dampak satu atau sekelompok kegiatan di suatu lokasi terhadap kegiatan lain dilokasi lain.
- Ilmu ekonomi internasional mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antara satu Negara dengan Negara lain dapat mempengaruhi alokasi sumberdaya baik antara dua Negara tersebut maupun antar beberapa Negara. Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional.
Ilmu
ekonomi memiliki begitu banyak cabang yang saling terkait. Benang merah
yang dapat ditarik bahwa seluruh cabang ilmu ekonomi ini memiliki satu
tujuan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas pemanfaatannya. Diperlukan
suatu perencanaan yang handal, pengaplikasian rencana yang tepat
sasaran, serta pengevaluasi yang bijak untuk membangun ekonomi yang
menyeluruh dan berkelanjutan.
6. Teori Pokok Ekonomi
Teori pokok dalam analisis ekonomi ada dua. Yaitu teori mikroekonomi dan teori makroekonomi.
6.1. Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi)
adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan
perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input,
barang, dan jasa yang diperjualbelikan.
Ekonomi
mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut
memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan
menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan
penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang
melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama
individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala
makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Ilmu
ekonomi mikro (microeconomics) membahas cara kerja industri individual
dan perilaku unit-unit pengambil keputusan ekonomi individual:
perusahaan bisnis dan rumah tangga. Perusahaan tentang apa yang akan
diproduksi dan berapa harga yang akan dikenakan, dan pilihan rumah
tangga tentang apa dan berapa barang yang akan dibeli, akan membantu
kita menerangkan mengapa perekonomian memproduksi hal-hal yang kita
lihat sekarang.
Salah
satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisis pasar beserta
mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan
alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif.
Ekonomi mikro menganalisis kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal
dalam memproduksi hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi
teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar persaingan sempurna.
Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro, meliputi
pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan
pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian,
serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat
perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem
pasar.
6.2. Ekonomi Makro
Ilmu
ekonomi makro (makroekonomi) memperhatikan perekonomian secara
keseluruhan. Ilmu ekonomi makro tidak mencoba memahami apa yang
menentukan output perusahaan atau industri tunggal atau pola konsumsi
rumah tangga tunggal atau kelompok rumah tangga. Ilmu ekonomi makro
sebaliknya menelaah faktor-faktor yang menentukan output nasional, atau
produk nasional. Jadi, ilmu ekonomi mikro berhubungan dengan pendapatan
rumah tangga; sedangkan ilmu ekonomi makro berhubungan dengan pendapatan
nasional.
Ilmu
ekonomi mikro berfokus pada harga produk dan harga relatif, sedangkan
ilmu ekonomi makro memperhatikan tingkat harga keseluruhan dan seberapa
cepat (atau lambat) tingkat itu meningkat (atau menurun). Ilmu ekonomi
mikro membahas berapa banyak orang yang akan direkrut (atau dipecat)
tahun ini di suatu industri tertentu atau di wilayah geografis tertentu,
dan berfokus pada faktor-faktor yang menentukan berapa banyak tenaga
kerja yang akan direkrut suatu perusahaan atau industri. Ilmu ekonomi
makro berhubungan dengan ketenagakerjaan dan pengangguran agregat
(secara keseluruhan): berapa banyak pekerjaan yang tersedia dalam
perekonomian secara keseluruhan, dan berapa banyak orang yang mau
bekerja tapi tak mampu menemukan pekerjaan.
7. Sistem Ekonomi
Secara
toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan
dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan
digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. sistem ekonomi juga
dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk
menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi.
Sistem ekonomi sebagai solusi dari permasalahan ekonomi yang terjadi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
- Sistem Ekonomi Tradisional
- Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
- Sistem ekonomi Komando (Terpusat)
- Sistem Ekonomi Campuran
7.1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem
ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan
alam dan tenaga kerja.
Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah:
- Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
- Hanya sedikit menggunakan modal
- Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
- Belum mengenal pembagian kerja
- Masih terikat tradisi
- Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
7.2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
Sistem
ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan
sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari
Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations.
Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah:
- Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
- Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
- Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
- Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
- Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
- Persaingan dilakukan secara bebas
- Peranan modal sangat vital
7.3. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
Sistem
ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat
dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem
ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi,
dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta
untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah:
- Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
- Hak milik perorangan tidak diakui
- Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
- Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah
7.4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat,
dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan
masalah ekonomi.
Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah:
- Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
- Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
- Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
- Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang
- Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
0 komentar:
Posting Komentar