Ketika
di kelas VII, kalian telah mempelajari mengenai kebutuhan dan sumber
daya. Kebutuhan manusia sifatnya tidak terbatas, sedangkan sumber daya
yang tersedia terbatas jumlahnya. Nah sekarang, apa yang terjadi jika
sumber daya yang terbatas digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak
terbatas? Serta bagaimana caranya memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas
dengan sumber daya alam yang terbatas? Pertanyaan-pertanyaan tersebut
dapat kalian jawab, jika kalian menyimak pokok-pokok bahasan di bawah
ini. Langsung saja kita simak selengkapnya…..
1. Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas
Dalam
menjalani kehidupannya, manusia dihadapkan pada berbagai permasalahan
ekonomi. Permasalahan tersebut timbul akibat keinginan manusia
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Kelangsungan hidup dapat
dipertahankan jika kebutuhan hidupnya terpenuhi. Selain itu, adanya
keinginan untuk hidup layak menyebabkan kebutuhan hidup manusia beraneka
ragam dan selalu bertambah. Akibatnya, kebutuhan hidup manusia menjadi
tidak terbatas.
1.1. Pengertian Kebutuhan
Kelangkaan berkaitan dengan kebutuhan.
Kebutuhan adalah
segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam rangka mempertahankan
kelangsungan hidup guna mencapai taraf hidup sejahtera. Pada prinsipnya,
kebutuhan setiap orang berbeda-beda dan terus berkembang sejalan
bertambahnya usia. Kebutuhan manusia terhadap benda atau jasa dapat
memberikan kepuasaan kepada manusia itu sendiri, baik kepuasaan jasmani
maupun kepuasaan rohani. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia
membutuhkan alat pemenuhan kebutuhan. Alat tersebut disediakan alam
ataupun manusia melalui proses produksi. Upaya manusia dalam memenuhi
kebutuhannya tidak pernah berakhir. Oleh karena itu, manusia perlu
bertindak rasional agar tercapai pemenuhan kebutuhan hidup secara
memuaskan.
1.2. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Manusia
Mengapa
kebutuhan timbul dan terus berkembang? Kebutuhan timbul karena adanya
tuntutan fisik dan/atau psikis agar hidup layak. Kebutuhan terus
berkembang karena manusia memiliki sifat tidak puas atas pemenuhan
kebutuhan hidup. Keadaan ini mengakibatkan kebutuhan manusia menjadi
tidak terbatas. Keberadaan manusia dalam hidup bermasyarakat membuat
manusia satu dengan yang lain berbeda dalam memenuhi kebutuhannya.
Mengapa kebutuhan manusia berbeda-beda? Kebutuhan manusia berbeda-beda
karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini.
a. Keadaan Alam (Tempat)
Keadaan
alam mengakibatkan perbedaan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Orang
yang tinggal di daerah kutub, membutuhkan pakaian yang tebal untuk
menahan hawa dingin. Lain halnya dengan kita yang tinggal di daerah
tropis, cukup memakai pakaian yang tipis. Oleh karena itu, tampak di
sini bahwa keadaan alam dapat mendorong manusia untuk menginginkan
barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang
bersangkutan.
b . Agama dan Kepercayaan
Ajaran
agama yang berbeda dapat mengakibatkan kebutuhan yang berbeda pula.
Misalnya, penganut agama Islam dilarang makan babi, sedangkan penganut
agama Hindu dilarang makan sapi. Hal ini menunjukkan bahwa masingmasing
agama memerlukan alat-alat pemenuhan kebutuhan tertentu yang harus
dipakai dalam menjalankan ibadah. Selain itu dalam hal perayaan
keagamaan, masing-masing agama atau kepercayaan berbeda-beda, sehingga
kebutuhan akan barang juga berbeda. Misalnya pada saat menjelang hari
raya Idul Fitri, kebutuhan akan pakaian muslim akan meningkat tajam.
Berbeda halnya ketika hari raya Natal tiba, orang-orang Nasrani
membutuhkan pohon Natal dan bingkisan-bingkisan Natal. Dengan demikian
masing-masing agama atau kepercayaan mempunyai kebutuhan yang
berbeda-beda.
c . Adat Istiadat
Adat
atau tradisi yang berlaku di masyarakat sangat memengaruhi kebutuhan
hidup masyarakat. Alasannya, suatu adat atau tradisi akan memengaruhi
baik perilaku maupun tujuan hidup kelompok masyarakat setempat.
Akibatnya
tradisi yang berbeda akan menimbulkan kebutuhan yang berbeda pula.
Misalnya upacara perkawinan. Pelaksanaan upacara antardaerah akan
berbeda-beda. Upacara pernikahan di Jawa Tengah dengan di Sumatra Barat
akan memiliki ritual yang berbeda, sehingga kebutuhannya pun akan
berbeda pula.
d . Tingkat Peradaban
Makin
tinggi peradaban suatu masyarakat makin banyak kebutuhan dan makin
tinggi pula kualitas atau mutu barang yang dibutuhkan. Pada zaman purba,
kebutuhan manusia masih sedikit. Namun seiring berkembangnya peradaban,
kebutuhan manusia semakin banyak. Manusia akan berusaha untuk memenuhi
kebutuhannya agar mencapai kemakmuran. Dahulu manusia tidak membutuhkan
sepeda motor, namun sekarang sepeda motor menjadi kebutuhan yang sangat
penting, karena dapat mengefisienkan waktu sampai tempat tujuan. Selain
itu cita rasa kebutuhan manusia modern juga semakin meningkat. Manusia
menuntut kualitas tinggi dari barang-barang atau jasa yang dibutuhkan.
Dengan demikian membuktikan bahwa perkembangan peradaban akan
menyebabkan kebutuhan akan berkembang dan beragam.
Selain itu, ketidakterbatasan kebutuhan hidup dipengaruhi faktor-faktor antara lain:
- tingkat usia
- tingkat pendidikan
- kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
- tingkat pendapatan
- jumlah penduduk
- lingkungan sosial budaya
- promosi produk tertentu (iklan)
- perbedaan kondisi geografis
- agama dan kepercayaan
1.3. Macam-Macam Kebutuhan Manusia
Kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dan bermacam-macam itu dapat dibedakan
menjadi beberapa bentuk kebutuhan, yaitu kebutuhan berdasarkan
intensitasnya, bentuk dan sifatnya, subjek yang membutuhkannya, waktu
pemenuhannya, dan wujudnya. Kelangsungan hidup dapat dipertahankan jika
manusia mengonsumsi barang dan jasa. Hal ini berarti manusia mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya yang beragam. Pada prinsipnya, jenis-jenis
kebutuhan hidup dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1.3.1. Kebutuhan Menurut Intensitas Kegunaan
Pengelompokkan
kebutuhan hidup menurut tingkat kegunaannya (intensitasnya) dapat
dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan
tersier.
a. Kebutuhan Primer
Primer berasal dari kata
primus,
yang berarti pertama. Kebutuhan primer ini disebut juga kebutuhan
alamiah karena kebutuhan ini berkaitan erat dengan kodrat kita sebagai
manusia.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi manusia agar hidup layak. Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan pokok. Menurut
International Labour Organization
(ILO), kebutuhan primer adalah kebutuhan fisik minimal masyarakat
berkaitan dengan kecukupan pokok setiap masyarakat, baik masyarakat kaya
maupun miskin. Seandainya kebutuhan primer tidak dipenuhi, kelangsungan
hidup manusia akan terganggu. Contoh kebutuhan primer, antara lain
makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal.
b. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah
kebutuhan yang bersifat sebagai pelengkap kebutuhan pokok (kebutuhan
primer). Kebutuhan sekunder dapat dipenuhi setelah kebutuhan pokok
terpenuhi. Kebutuhan ini berkaitan dengan aspek lingkungan sosial,
tradisi masyarakat, budaya, dan psikologis. Kebutuhan sekunder setiap
orang dapat berbeda-beda. Contoh kebutuhan sekunder, antara lain radio,
perabot rumah tangga, pendidikan, tas, sepeda motor, meja, kursi, alat
tulis, dan alat olah raga.
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah
kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder
terpenuhi dengan baik. Pada umumnya, pemenuhan kebutuhan tersier
dilakukan oleh orang-orang yang berpenghasilan tinggi, biasanya
digunakan untuk menunjukkan status sosial (
prestise), dan
identik dengan unsur kemewahan. Contoh kebutuhan tersier, antara lain
kebutuhan rumah mewah, perhiasan, berlian, dan mobil mewah.
Kebutuhan
primer setiap orang akan sama. Tentunya setiap orang akan membutuhkan
rumah untuk tempat tinggalnya. Makan untuk kelangsungan hidupnya, minum
untuk menghilangkan dahaga, serta pakaian untuk menjaga tubuh dari panas
dan dingin. Kalian juga akan membutuhkan barang-barang tersebut, bukan?
Lain halnya dengan kebutuhan sekuder dan tersier. Setiap orang
mempunyai kebutuhan sekunder dan tersier yang berbeda-beda. Coba,
perhatikan saja di lingkungan sekitar tempat tinggal kalian. Bagi
masyarakat yang berpenghasilan rendah, kebutuhan akan sepeda motor
menjadi kebutuhan yang mewah. Akan tetapi berbeda dengan orang yang
berpenghasilan tinggi. Kebutuhan akan sepeda motor menjadi kebutuhan
sekunder. Adakalanya kebutuhan sekunder dapat menjadi kebutuhan primer
bagi sebagian orang. Akan tetapi, ada sebagian orang yang menganggap
sebutuhan sekunder sebagai kebutuhan tersier. Perbedaan kebutuhan ini
disebabkan karena perbedaan tingkat sosial ekonomi.
1.3.2. Kebutuhan Menurut Bentuk dan Sifatnya
Pengelompokan kebutuhan hidup menurut bentuk dan sifatnya dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
a. Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan jasmani adalah
kebutuhan yang diperlukan oleh fisik atau badan manusia agar dapat
hidup secara layak dan baik. Kebutuhan jasmani terkait erat dengan
kebutuhan fisik, seperti menjaga kesehatan atau penampilan. Pemenuhan
kebutuhan jasmani dapat dilakukan jika kondisi tubuh bugar atau sehat.
Kebutuhan ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan yang bersifat
kebendaan. Contoh kebutuhan jasmani, antara lain kebutuhan makanan dan
minuman, pakaian, alat-alat olah raga untuk menunjang kesehatan raga
atau badan, dan sebagainya.
b. Kebutuhan Rohani
Kebutuhan rohani adalah
kebutuhan yang dapat memberikan rasa puas pada jiwa, rohani, dan
perasaan seseorang. Kebutuhan rohani berkaitan dengan upaya manusia
memperoleh kepuasan batin. Kebutuhan ini timbul akibat dorongan
perasaan, etika, dan pikiran seseorang untuk memperoleh kepuasan.
Apabila kebutuhan rohani manusia terpenuhi, maka manusia akan merasa
senang, aman, tenteram, dan terhibur. Contoh kebutuhan rohani, antara
lain kebutuhan akan perhatian dari orang tua, rekreasi di tempat wisata,
menjalankan ajaran agama dengan baik, dan sebagainya.
1.3.3. Kebutuhan Menurut Subjek yang Membutuhkan
Pengelompokan
kebutuhan hidup menurut subjek yang membutuhkannya dapat dibedakan
menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan kelompok.
a. Kebutuhan Individu
Kebutuhan individu adalah
kebutuhan yang berguna untuk pemenuhan atau pemuasan kebutuhan
seseorang secara individu (pribadi). Kebutuhan individu sama artinya
dengan kebutuhan individual. Kebutuhan individu (perorangan) diartikan
kebutuhan yang diinginkan setiap orang. Pemenuhan kebutuhan ini akan
berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Hal tersebut
dipengaruhi oleh keinginan, hobi, jenis pekerjaan, status sosial, atau
pendidikan. Contoh kebutuhan individual, antara lain kebutuhan seorang
pelajar akan buku pelajaran atau kebutuhan nelayan akan perahu dan jala.
b. Kebutuhan Kelompok
Kebutuhan Kelompok adalah
kebutuhan yang bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan umum atau orang
banyak. Kebutuhan kelompok sama artinya dengan kebutuhan kolektif.
Kebutuhan kolektif merupakan kebutuhan yang erat hubungannya dengan
kesejahteraan, ketertiban, keamanan, keindahan, dan kemakmuran
masyarakat. Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan ini dapat dipenuhi
masyarakat secara swadaya ataupun disediakan oleh pemerintah. Contoh
kebutuhan kolektif/kelompok, kebutuhan pakaian seragam bagi kelompok
paduan suara atau tim olah raga, jalan raya bagi pengguna jalan, dan
pasar untuk jual beli barang bagi masyarakat.
1.3.4. Kebutuhan Menurut Waktu Pemenuhannya
Pengelompokan kebutuhan hidup menurut waktu pemenuhannya dapat dibedakan menjadi kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa depan.
a. Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah
kebutuhan yang bersifat mendesak dan tidak dapat ditunda. Kebutuhan
sekarang harus dipenuhi pada saat sekarang dan tidak dapat ditunda.
Kebutuhan ini bersifat mendesak karena berdampak terhadap kelangsungan
hidup. Apabila pemenuhan kebutuhan ini ditunda, maka kemungkinan akan
mengakibatkan kerugian atau musibah. Contoh kebutuhan sekarang, antara
lain kebutuhan obat-obatan bagi orang sakit, kebutuhan jasa pemadam
kebakaran pada waktu terjadi kebakaran, dan sebagainya.
b. Kebutuhan Masa yang Akan Datang/Masa Depan
Kebutuhan masa depan adalah kebutuhan
yang pemenuhannya masih dapat ditangguhkan pada waktu yang akan datang
atau dapat dipersiapkan dari sekarang, tanpa mengganggu kebutuhan
sekarang. Kebutuhan masa yang akan datang (masa depan) berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan pada kemudian hari. Seseorang dapat mempersiapkan
kebutuhan ini agar pemenuhannya pada masa yang akan datang mencapai
kepuasan. Contoh kebutuhan masa depan, antara lain menabung untuk biaya
melanjutkan pendidikan atau menabung untuk membeli rumah.
1.3.5. Kebutuhan Berdasarkan Wujud
Berdasarkan wujudnya, kebutuhan dapat dibedakan menjadi kebutuhan material dan kebutuhan spiritual.
1 ) Kebutuhan material
Kebutuhan material adalah kebutuhan
berupa alat-alat yang dapat diraba, dilihat, dan mempunyai bentuk.
Kebutuhan material berwujud nyata dan dapat dinikmati langsung. Contoh:
makan nasi dapat kita rasakan kenikmatannya, minum air dapat
menghilangkan dahaga dan rumah sangat nyaman untuk berlindung.
2 ) Kebutuhan spiritual
Kebutuhan spiritual adalah
kebutuhan yang dihubungkan dengan benda-benda tak berwujud. Kebutuhan
ini tidak bisa diraba, dilihat, dan berbentuk tetapi bisa dirasakan
dalam hati. Contoh: orang Islam bersembahyang di masjid, orang Kristen
sembahyang di gereja, orang Buddha sembahyang di wihara, dan orang Hindu
bersembahyang di pura.
1.4. Alat Pemenuhan Kebutuhan Manusia / Alat Pemuas Kebutuhan
Kebutuhan manusia yang tidak terbatas jumlahnya tersebut dapat terpenuhi dengan alat pemuas kebutuhan.
Alat pemuas kebutuhan adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Alat pemuas kebutuhan dapat berupa barang dan jasa.
Barang adalah
alat pemenuhan kebutuhan yang berwujud (dapat dilihat), contohnya
makanan, pakaian, sepatu, tas, buku tulis, dan sebagainya. Sedangkan
jasa adalah
alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud (tidak dapat dilihat),
contohnya jasa dokter, guru, tukang parkir, dan sebagainya. Alat pemuas
kebutuhan dapat dikelompokkan berdasarkan kelangkaan, tujuan penggunaan,
hubungan dengan benda lain, segi jaminannya, dan proses pembuatan.
Berikut adalah jenis-jenis alat pemuas kebutuhan.
1.4.1. Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Kelangkaan
Pengelompokan
alat pemuas kebutuhan berdasarkan ketersediaannya dapat dibedakan
menjadi benda ekonomi, benda bebas, dan benda illith.
a. Barang Ekonomi
Barang ekonomi adalah
barang yang dibutuhkan jumlahnya terbatas namun peminatnya banyak
sehingga untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan. Pengorbanan yang
dikeluarkan biasanya berupa uang(membelinya) atau waktu. Contoh barang
ekonomi seperti makanan, minuman, televisi, pakaian, dan sebagainya.
b. Barang Bebas
Barang bebas adalah
alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya melimpah dan untuk mendapatkannya
tidak perlu pengorbanan. Oleh karena tersedia dalam jumlah besar,
seseorang dapat mengambilnya begitu saja dengan bebas. Contoh barang
bebas antara lain air di sungai atau di laut, udara di sekitar kita, es
di daerah kutub, pasir di padang pasir, dan sinar matahari. Semuanya itu
dapat diperoleh secara gratis.
c. Barang Illith
Barang illith adalah
benda yang jumlahnya berlebihan sehingga dapat membahayakan dan
mendatangkan bencana. Oleh karena itu, perlu dikurangi penggunaannya.
Contohnya air, jika dalam jumlah yang sedikit dapat berguna bagi
kehidupan manusia, namun bila jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan
banjir. Contoh lainnya api, jika api yang digunakan kecil dapat
digunakan untuk memasak atau penerangan, tetapi ketika api itu besar
dapat mendatangkan bencana kebakaran.
1.4.2. Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Tujuan Penggunaan
Pengelompokan
alat pemenuhan kebutuhan berdasarkan tujuan penggunaannya dapat
dibedakan menjadi benda produksi dan benda konsumsi.
a. Barang Konsumsi
Barang konsumsi adalah
barang-barang yang langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Barang konsumsi dapat langsung dikonsumsi manusia dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup. Barang konsumsi juga disebut barang siap pakai
karena manfaatnya langsung dapat dirasakan konsumen. Contoh benda
konsumsi antara lain: nasi, buku pelajaran, televisi, radio, komputer.
b. Barang Produksi
Barang produksi adalah
barang yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang
kebutuhan manusia. Barang produksi juga disebut barang modal. Contoh
barang produksi antara lain: mesin tetas dapat digunakan peternak untuk
menetaskan telur ayam atau itik. Mesin
Rice Mill / penggiling padi, yang digunakan untuk menggiling padi menjadi beras dan bekatul.
1.4.3. Barang Berdasarkan Proses Produksi
Pengelompokan
alat pemenuhan kebutuhan berdasarkan proses pembuatannya dapat
dibedakan menjadi barang mentah, setengah jadi, dan barang jadi.
a. Barang Mentah
Barang mentah (raw material) adalah
barang yang digunakan sebagai bahan baku atau bahan dasar untuk
diproses menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Barang ini
bernilai guna tinggi jika telah diolah terlebih dahulu. Contoh bahan
mentah seperti kapas, getah karet, kulit domba, kayu, dan beras.
Bahan-bahan tersebut masih memerlukan pengolahan lebih lanjut bila kita
membutuhkannya.
b. Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi adalah
barang yang masih memerlukan proses produksi untuk dijadikan bahan siap
pakai atau bahan jadi. Agar bernilai guna tinggi, barang setengah jadi
perlu diproses kembali. Contoh barang setengah jadi, antara lain benang
untuk membuat kain, kain untuk membentuk pakaian, kulit untuk membuat
tas, dan sebagainya.
c. Barang Jadi
Barang jadi adalah
barang yang siap untuk digunakan dan merupakan hasil akhir dari
produksi. Barang jadi telah menjalani rangkaian proses produksi sehingga
tercipta produksi yang siap dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Contoh barang jadi, antara lain pakaian, sepatu, kendaraan, dan
peralatan elektronik.
1.4.4. Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Segi Jaminannya
Berdasarkan segi jaminan pinjaman, alat pemenuhan kebutuhan dibedakan menjadi benda bergerak dan tidak bergerak.
a. Benda bergerak
Benda
yang dapat dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan sebagai
jaminan untuk mendapatkan kredit jangka pendek (jangka waktu kurang dari
1 tahun) disebut benda bergerak. Contoh benda bergerak antara lain:
mobil, perhiasan, dan barang-barang elektronik.
b. Benda tidak bergerak
Benda
yang tidak dapat dipindah-pindahkan tempatnya dan dapat digunakan
sebagai jaminan untuk memperoleh kredit jangka panjang dinamakan benda
tidak bergerak. Contoh barang tidak bergerak antara lain tanah dan
gedung.
1.4.5. Barang Menurut Hubungan dengan Barang Lain
Pengelompokan alat pemenuhan kebutuhan menurut hubungannya dengan barang lain diuraikan sebagai berikut.
a. Barang Substitusi
Barang
substitusi (pengganti) digunakan untuk menggantikan fungsi barang lain.
Barang ini bersifat saling menggantikan barang lainnya. Misalnya, gas
menggantikan minyak tanah sebagai bahan bakar,
busway
menggantikan mobil pribadi sebagai sarana transportasi untuk mengurangi
kemacetan lalu lintas, dan sagu menggantikan beras sebagai makanan
pokok.
b. Barang Komplementar
Barang komplementer
(pelengkap) berguna jika digunakan secara bersamaan dengan barang
lainnya. Barang tersebut akan memiliki nilai guna tinggi jika digunakan
secara bersama-sama dengan barang lain. Misalnya, mobil dapat berjalan
jika diisi bensin, pena dengan tinta, roti akan lebih enak jika diolesi
selai, teh dengan gula, tayangan televisi dapat ditonton jika ada
stasiun pemancarnya, dan
handphone dengan
simcard.
2. Kelangkaan Sumber Daya Ekonomi
Amatilah
lingkungan sekitar tempat tinggal anda! Melalui pengamatan anda dapat
melihat masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan hidup dengan segala cara.
Meskipun tidak semua kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi, masyarakat
terus berusaha mencapai kepuasan. Ketidakterpenuhinya kebutuhan hidup
kemungkinan disebabkan terbatasnya sumber daya ekonomi. Dalam ilmu
ekonomi, kondisi tersebut menggambarkan terjadinya kelangkaan.
2.1. Pengertian Kelangkaan
Apa
yang terbersit di benak kalian ketika mendengar istilah kelangkaan?
Apakah mengenai hilangnya kedelai di pasaran? Ataukah mengenai minyak
tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di pasar sehingga membuat banyak
ibu-ibu/bapak-bapak harus mengantri di penyalur-penyalur minyak tanah
atau elpiji? Kedua contoh di atas menggambarkan bentuk kelangkaan.
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak pernah ada puasnya.
Kebutuhan manusia beraneka ragam dan terus-menerus ada. Hari ke hari
kebutuhan manusia semakin bertambah banyak baik jumlah, mutu, dan
coraknya. Pertambahannya itu tidak sebanding dengan sumber daya yang
tersedia. Oleh karena itu, akan ada sebagian orang yang tidak
mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang diinginkan, entah karena tidak
mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak terjangkau)
atau karena barang sudah habis. Kondisi di atas dapat disebut sebagai
kelangkaan. Jadi kelangkaan dapat diartikan situasi atau keadaan di mana
jumlah sumber daya yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Kelangkaan tidak berarti segala sesuatu yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sulit diperoleh. Kelangkaan (
scarcity)
diartikan kesenjangan antara sumber daya ekonomi yang terbatas dengan
jumlah kebutuhan hidup tidak terbatas. Kelangkaan timbul karena
kebutuhan manusia terus bertambah. Akibatnya, sumber daya yang ada tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keadaan ini mendorong manusia
untuk melakukan pilihan di antara berbagai akternatif yang paling
menguntungkan. Selain itu, manusia harus bersikap bijak dan rasional
dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi. Menurut ilmu ekonomi,
kelangkaan mempunyai dua makna, yaitu:
a. terbatas, dalam arti tidak cukup dibandingkan dengan banyaknya kebutuhan manusia.
b. terbatas, dalam arti manusia harus melakukan pengorbanan untuk memperolehnya.
2.2. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kelangkaan
Mengapa
timbul masalah kelangkaan dalam kehidupan masyarakat? Kelangkaan sumber
daya dialami setiap orang, bangsa, dan negara. Meskipun kondisinya
berbeda-beda, pokok permasalahan ekonominya sama, yaitu cara manusia
memenuhi kebutuhan hidup yang beragam dihadapkan dengan ketersediaan
alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas. Masalah kelangkaan timbul
disebabkan faktor-faktor sebagai berikut.
2.2.1. Keterbatasan Sumber Daya
Lingkungan
alam menyediakan sumber daya melimpah bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Sumber daya alam dapat dikelompokan menjadi sumber daya yang dapat
diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Akan tetapi, jumlah sumber daya
akan semakin berkutang akibat sifat manusia yang serakah.
2.2.2. Perbedaan Letak Geografis
Letak
geografis yang berbeda-beda menyebabkan persebaran sumber daya menjadi
tidak merata. Ada wilayah yang tanahnya subur dan kaya barang tambang.
Ada pula wilayah yang tandus dan kekurangan air bersih. Perbedaan letak
geografis tersebut dapat menimbulkan kelangkaan sumber daya.
2.2.3. Ketidakseimbangan Pertumbuhan Penduduk
Menurut
Thomas Robert Malthus, pakar demografi dan ekonomi politik dari
Inggris, laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada laju pertumbuhan
produksi. Pertambahan jumlah penduduk yang cepat tidak diikuti dengan
hasil produksi. Akibatnya, hasil produksi tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidup manusia yang beragam.
2.2.4. Rendahnya Kemampuan Produksi
Ketersediaan
alat pemenuhan kebutuhan dapat terpenuhi jika terdapat orang atau badan
yang melakukan produksi. Kemampuan produksi berpengaruh terhadap
ketersediaan barang dan jasa sebagai alat pemenuhan kebutuhan. Kemampuan
produksi yang terbatas akan mengakibatkan rendahnya kapasitas produksi.
Hal ini dapat menimpulkan ketidakterpenuhinya kebutuhan manusia.
Keterbatasan produksi disebabkan oleh rendahnya kemampuan sumber daya
manusia yang digunakan dalam proses produksi.
2.2.5. Lambatnya Perkembangan Teknologi
Teknologi
yang digunakan produsen dalam proses produksi tidak sebanding dengan
pertumbuhan penduduk. Produsen butuh waktu untuk menerapkan teknologi
produksi yang baru, sementara kebutuhan hidup manusia terus berkembang.
Lambatnya perkembangan dan penerapan teknologi menyebabkan tidak
terpenuhinya kebutuhan manusia.
2.2.6. Terjadinya Bencana Alam
Bencana
alam adalah faktor alam yang bisa memengaruhi pemenuhan kebutuhan
hidup. Adanya bencana alam bisa menimbulkan kerusakan lingkungan
sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Contohnya
bencana banjir bisa menghambat distribusi barang dan jasa. Keterlembatan
ini akan menyebabkan masyarakat tidak bisa segera mengonsumsi barang
dan jasa.
2.3. Keterbatasan Sumber Daya Ekonomi
Kelangkaan
dapat terjadi jika sumber daya yang ada terbatas sedangkan kebutuhan
jumlahnya tidak terbatas. Kebutuhan manusia akan terus bertambah seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk. Meskipun manusia berusaha
memperbanyak alat atau barang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi
sumber daya dan alat produksi yang ada terbatas jumlahnya.
Keterbatasan sumber daya yang ada dapat dibuktikan dari contoh berikut ini.
2.3.1. Keterbatasan Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam adalah sumber daya yang ada di alam dan dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Keberadaan sumber daya alam juga terbatas.
Keterbatasannya dapat dilihat dari beberapa contoh sumber daya berikut
ini.
a. Air
Manusia memanfaatkan air terutama air
bersih untuk minum, mandi, cuci pakaian, cuci piring, dan sebagainya. Di
kota-kota besar untuk mendapatkan air bersih sangat sulit. Mereka harus
membeli air bersih dari PAM (perusahaan air minum). Hal ini menunjukkan
bahwa ketersediaan air sangat terbatas.
b. Hutan
Hutan
merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya. Dahulu
hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu hasil dari hutan
seperti rotan, damar, dan kayu dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi
kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air
sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya
sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang
menebangi pohon-pohon di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya
sehingga sekarang ini banyak hutanhutan yang gundul. Kalian tentunya
tahu apakah akibat dari hutan gundul? Ya, salah satunya dapat
menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang
jumlahnya.
2.3.2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia
Sumber
daya manusia juga terbatas keberadaannya. Maksudnya sumber daya manusia
yang berkualitas dan mempunyai moral yang baik sedikit jumlahnya.
Kualitas sumber daya manusia di Indonesia jika dibandingkan dengan
kualitas sumber daya manusia di negara-negara maju masih jauh
tertinggal. Kemampuan untuk mengolah sumber daya yang ada masih rendah.
Sehingga barang yang dihasilkannya pun masih rendah pula baik jumlah dan
kualitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang
berkualitas jumlahnya terbatas.
2.3.3. Keterbatasan Sumber Daya Modal
Sumber
daya modal dapat berupa mesin-mesin, bahan baku ataupun
peralatan-peralatan lainnya. Keterbatasan sumber modal dibuktikan dengan
alat-alat yang digunakan dalam produksi masih menggunakan mesin-mesin
berteknologi rendah. Hal ini dapat memengaruhi kelangsungan dalam proses
produksi barang.
2.3.4. Keterbatasan Sumber Daya Kewirausahaan
Sumber
daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu mengombinasikan antara
sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Orang
yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya. Oleh karena
itu sedikitnya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat
memengaruhi jumlah hasil produksi. Sehingga hal tersebut dapat
memengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan di masyarakat.
Keterbatasan-keterbatasan sumber daya di atas jika digunakan untuk
memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dapat menyebabkan kelangkaan alat
pemuas kebutuhan. Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena
faktor-faktor berikut ini.
- Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.
- Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.
- Terbatasnya kemampuan manusia.
- Sifat serakah manusia.
- Kurangnya tenaga-tenaga ahli.